A.K. GANI DAN JEEP WILLYS “TARZAN”
A.K. Gani adalah seorang dokter, politisi, aktor, dan tokoh militer yang mendapat gelar pahlawan nasional Indonesia dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, karena jasanya pada negara dan bangsa.
Namanya juga diabadikan pada sebuah rumah sakit di Palembang yaitu Rumah Sakit dr. A.K. Gani, nama ruas jalan pada beberapa kota di Indonesia, serta Museum dr. A.K. Gani yang terletak di Kota Palembang.
Pada masa sebelum kemerdekaan, Gani telah aktif dalam kegiatan politik dan organisasi sosial seperti: menjadi anggota Jong Sumatranen Bond dan Jong Java, memegang jabatan sebagai seketaris ditemani oleh Muhammad Yamin, terlibat dalam Kongres Pemuda II di Jakarta, bergabung dengan partai politik, membintangi sebuah film yang kontroversial namun sukses secara komersial, hingga pernah ditawan oleh tentara Jepang, karena menolak untuk bekerjasama.
Setelah Indonesia merdeka, kiprahnya terus berjalan dengan sederet jabatan juga pernah dipegangny,a mulai dari tingkat gubernur, Menteri hingga Wakil Perdana Menteri.
Sedangkan kisah tentang Jeep Willys pada tulisan ini, berawal dari Komandan Sub Teritorium Lampung (Brigade Garuda Hitam) yakni, Letkol Syama'un Gaharu, yang memberikan kendaraan kepada A.K. Gani untuk membantu perjuangannya.
Kendaraan tersebut adalah sebuah Jeep Willys, yang kemudian digunakan untuk berbagai kegiatan termasuk saat Gani menghimpun kekuatan pasca penerapan garis Van Mook.
Sedikit catatan tentang Garis Van Mook
"Nama Van Mook berasal dari nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda secara de facto (pangkat sesungguhnya adalah Wakil Gubernur Jenderal) yang menjadi pejabat terakhir setelah Jepang menguasai Hindia Belanda.
Garis Van Mook sesungguhnya adalah perbatasan buatan yang memisahkan wilayah milik Belanda dan Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia, berupa tanah tak bertuan sepanjang 10-15 km yang dibuat setelah Perjanjian Renville pada Januari 1948 untuk mengakhiri operasi Agresi Militer Belanda I. oleh sebab itu disebut juga Atau disebut juga sebagai Garis Status Quo
Meski Perjanjian Renville telah disepakati dan ditandatangani kedua belah pihak pada 19 Januari 1948, namun tetap terjadi banyak permasalahan.
Belanda menuduh Indonesia melakukan penyusupan, penyerangan dan penjarahan di wilayah yang dikuasai oleh Belanda.
Di sisi lain, Indonesia juga menduga bahwa Belanda tidak menghormati hasil perjanjian dan tetap melakukan politik adu domba. Selain itu, Belanda juga sering melanggar garis demarkasi militer yang telah disepakati sebelumnya.
Dilatarbelakangi hal-hal tersebut, Belanda kemudian melancarkan Peristiwa Agresi Militer Belanda II atau Operasi Gagak (bahasa Belanda: Operatie Kraai) yang terjadi pada 19 Desember 1948, diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu berbarengan dengan penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya. Jatuhnya Yogyakarta menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara."
Pada masa itulah, Jeep Willys digunakan oleh Gani untuk melakukan perjalanan dari lampung menuju Curup, Muara Aman dan Lebong Tandai, dengan mengambil rute melewati Bukit Barisan. Medan yang harus dilalui berupa hutan lebat serta sungai berukuran cukup lebar yang harus diseberangi.
Terkesan dengan kekuatan dan ketangguhannya, Gani kemudian memberi julukan Tarzan kendaraan tersebut. Saat ini Tarzan tersimpan rapi serta terawat di Museum Perjuangan Sub Komandemen Sumatera Selatan (SUBKOSS) Garuda Sriwijaya di Kota Lubuklinggau.
A.K. GANI DAN JEEP WILLYS “JUNGLE JANE”
Jungle Jane sebenarnya adalah sebutan untuk seorang wanita Inggris yang sopan dan sopan bernama Jane yang bertransformasi menjadi seseorang petualang yang memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di hutan belantara, didalam film animasi Disney Tarzan.
Mungkin kemampuan itulah yang menginspirasi dr. A.K. Gani memberi julukan “Jungle Jane” pada Jeep Willys kedua yang digunakannya.
Meski tidak ada catatan tentang asal usulnya, Jungle Jane” dianggap saksi sejarah sehingga ditempatkan di Museum dr A.K. Gani yang beralamat di Jl. MP. Mangkunegara No.1F, Suka Maju, Kec. Sako, Kota Palembang, Sumatera Selatan
Museum tersebut didirikan oleh keluarga dr. A.K. Gani melalui Yayasan H.J.R.A. Masturah A.K. Gani, sebagai bentuk penghormatan untuk mengenang jasa dan pengabdian dr. A.K. Gani kepada bangsa dan negara.
SEBUTAN ATAU ISTILAH RESMI JEEP WILLYS DI NEGARA ASALNYA
Jika melihat asal usulnya, Tarzan dan Jungle Jane kemungkinan besar adalah bagian dari 600.000 unit Jeep Willys yang dibuat untuk Amerika Serikat dan pasukan Sekutu dalam Perang Dunia II.
Di negara asalnya, Jeep Willys MB juga memiliki beberapa memiliki nama atau istilah resmi yaitu: U.S. Army truck, 4×4, command reconnaissance dan 1⁄4 (Quarter)-Ton.
Nama-nama tersebut disematkan oleh Departemen Perang Amerika Serikat berdasarkan spesifikasi sebagai berikut:
"Kendaraan pengangkut barang untuk keperluan umum, personel, atau kargo yang secara khusus dapat diadaptasi untuk keperluan pengintaian atau komando, dan ditetapkan sebagai Truk 1/4 ton 4x4 (general purpose, personnel, or cargo carrier especially adaptable for reconnaissance or command, and designated as 1/4-ton 4x4 Truck).”
Departemen Perang Amerika Serikat (The United States Department of War) adalah departemen Kabinet Amerika Serikat yang dibentuk sejak 7 Agustus 1789 dan bertanggung jawab atas operasi dan pemeliharaan Angkatan Darat Amerika Serikat. Namun berkembang karena turut memikul tanggung jawab untuk urusan angkatan laut sampai pembentukan Departemen Angkatan Laut serta Angkatan Udara.
Diluar istilah tersebut diatas ada satu lagi sebutan yang diberikan yaitu: “PASOKAN KENDARAAN STANDAR ANGKATAN DARAT (STANDARD ARMY VEHICLE SUPPLY) No. G-503”
Nama tersebut berasal dari katalog pasokan (Ordnance), yang termasuk salah satu "daftar nomenklatur standar" alfa-numerik (SNL).
“G-503 - Truck, 1⁄4-ton, 4×4, Command Reconnaissance – Willys MB and Ford GPW "
Daftar ini merupakan bagian dari keseluruhan daftar senjata Angkatan Darat Amerika Serikat yang digunakan dari pertengahan tahun 1920-an hingga sekitar tahun 1958.