Mobilretroklasik.com akan mengupas seputar Proton Saga, tunggangan asal negeri biduan Siti Nuhaliza itu yang kemudian sempat menjadi taksi di Indonesia.
Proton adalah merk mobil yang dibuat oleh Perusahaan Otomotif Nasional Malaysia yang didirikan pada tahun 1983. Pendirian Proton sendiri merupakan ide dari Perdana Menteri Malaysia kala itu, Dato Seri Mahatir Mohammad. Bukan perkara gampang bagi negara tersebut untuk membuat sebuah mobil nasional, mengingat semuanya harus dimulai dari nol. Selain tidak memiliki teknologi yang mendukung, ketiadaan dana riset juga menjadi sandungan.
Mengatasi masalah tersebut, sebuah Mitsubishi Mirage/Lancer Fiorce untuk dijadikan basis produksinya yang bernama Proton Saga. Mobil tersebut diproduksi oleh Mitsubishi pertama kali pada era tahun 80an, yang kemudian dipoles dengan ‘inovasi’ ala Proton. Pada tahap awal, hanya tersedia 4 pintu saja. Namun dalam perkembangannya, Proton kemudian juga memproduksi varian hatchback 5 pintu yang diberi nama Proton Saga Aeroback.
Model ini berbeda tampilannya dengan Lancer Fiore Hatcback yang melenggang di Indonesia dan kondang dengan sebutan Lancer Jackie Chan. Saga Aeroback tidak tampil selayaknya mobil hatchback pada umumnya. Akan tetapi, mobil ini memiliki wajah sedan yang pada bodi belakang hadir dengan bagasi yang dipendekan sebagai pintu belakang hatchback.
Khusus di Indonesia, Proton Saga Aeraback hadir dalam varian sedan 4 pintu saja. Mobil ini masuk ke Tanah Air dengan payung hukum berupa Keppres nomor 74/1995 tentang perlakuan pabean dan perpajakan atas impor atau penyerahan komponen kendaraan bermotor sedan untuk dipergunakan dalam usaha pertaksian.
Merujuk pada regulasi tersebut, mobil ini terbebas dari segala jenis pajak. Hal ini tak lain karena peran Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut yang merupakan salah satu putri dari Soeharto, yang kala itu berkuasa sebagai penguasa Orde Baru.
Berpayungkan Keppres tersebut, Proton Saga yang digunakan sebagai armada taksi milik Mbak Tutut, yaitu Taksi Citra. Mobil itu pun terbebas dari pajak pertambahan nilai, dan mengaspal di jalanan Ibu Kota pada tahun 1992 hingga 1998 saja.
Berbicara soal bodi, Saga Proton terlihat berbeda dengan Lancer yang menjadi platform-nya. Yang paling mencolok adalah pada bagian fascia depan, dimana Saga menggunakan lampu, bumper dan grill desain Proton. Demikian pula dengan bagian belakangnya, lampu dan bumper berbeda dari Lancer.
Bergeser ke sisi interior, dashboard Saga juga berbeda. Dalam perkembangannya, diketahui bahwa desain Proton Saga ini tak pernah mengalami perubahan sejak perdana diperkenalkan pada 1985 hingga menemui masa akhir produksinya pada 2006.
Untuk fiturnya, mengadopsi berbagai perlengkapan sedan era tahun 80an dengan jendela masih model engkol, velg kaleng dan masih pula mengunakan jok berbahan kain.
Soal mesin, Proton Saga menyunggi mesin yang sama persis dengan Mitsubishi Lancer Fiore, yaitu menggunakan mesin 4G33 seri Saturn dengan kapasitas mesin 1439cc dan konfigurasi 4 silinder segaris SOHC 8 valve. Mobil yang menggunakan karburator sebagai pengabut bahan bakar ini memiliki tenaga hingga 80Hp pada 6300Rpm dan torsi 122Nm pada 4000Rpm, sedangkan untuk menyuplai tenaganya ke penggerak roda digunakan transmisi manual dengan 5 percepatan.