Sebelum masuk tentang keistimewan dan orang istimewa yang boleh menaikinya, terlebih dahulu kita bahas tentang seluk beluk Mercedes Benz S-Class W140. Mobil ini lahir pada awal tahun 1990-an. Bentuk mobil ini tak jauh berbeda dengan kebanyak seri Mercedes Benz yang lahir di era yang sama. Mercedes Benz S-Class W140 sendiri merupakan hasil rancangan duet antara Olivier Boulay dan Bruno Sacco.
Menariknya, Bruno Sacco sendiri sebenarnya tak puas dengan karyanya itu. Ketidakpuasan tersebut dipicu oleh ketidaksesuaian tinggi atap dengan ukuran yang seharusnya ia telah rancang. Dibandingkan dengan desainnya, nyatanya Mercedes Benz S-Class W140 memiliki ketinggian atap 4 inci lebih tinggi.
Untuk bodi, Mercedes Benz S-Class W140 memiliki ciri khas di bagian belakang yang dilengkapi dengan garnish kecil berwarna putih di bawah dudukan plat nomor.
Seri awal dari Mercedes Benz S-Class W140 memiliki beberapa ciri mendasar, di antaranya bumper yang berbeda, cladding atau side body mould, lampu sein depan berwarna orange, lampu belakang dan garnish lebih kecil, antena untuk sensor parkir yang muncul keluar dari samping bagasi, dop velg, panel climate control model roller. Varian awal dari mobil ini juga memiliki pemilihan warna yang lebih tegas perbedaannya, yaitu hitam dan silver.
Lain halnya dengan varian faceliftnya yang lahir pada 1995. Varian ini memiliki ciri lampu sein bening, lampu belakang lebih besar, sensor parkir berbentuk bulat seperti normalnya mobil masa kini, velg yang berbeda tanpa dop besar, panel climate control model tekan tombol serta terdapat panel LCD monochrome. Satu lagi, versi facelift Mercedes Benz S-Class W140 memiliki perbedaan warna yang tidak tegas dan lebih bersifat monotone.
Dari pembahasan tentang bodi, beralih ke keunggulan Mercedes Benz S-Class W140. Mobil ini tetap mengedepankan kenyamanan bagi pengendara dan penumpangnya yang merupakan ciri dari produk-produk Mercedes. Dirancang sebagai mobil kelas spesial, tak mengherankan jika mobil ini pun memiliki berbagai fitur spesial pula.
Di antara fitur itu, salah satunya adalah ruang kaki yang lega, terlebih untuk model bersasis panjang. Tak ayal, baik pengendara maupun penumpang merasa leluasa saat menungganginya. Tak heran pula jika Mercedes-Benz S-Class W140 pun dijuluki sebagai karpet terbang saking nyamannya.
Oleh karena kelebihannya itu, Mercedes Benz S-Class W140 menjadi kendaraan orang-orang spesial. Di Indonesia, seri Mercedes Benz S-Class W140 tercatat digunakan sebagai kendaraan para kepala negara peserta KTT non blok pada 1992, yaitu tipe 300SEL berwarna solid black. Mobil ini juga tercatat sebagai mobil presiden paling awet di Tanah Air, karena terus digunakan sejak tahun 1994 pada era presiden Soeharto hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mobil tersebut akhirnya dipensiunkan setelah mobil kepresidenan berganti ke Mercedes-Benz W211 S600L pada tahun 2008.
Tak ada gading yang tak retak, peribahasa ini juga berlaku untuk mobil Mercedes satu ini. Meski telah menyandang predikat sebagai kendaraan orang nomor satu di negeri ini, tetapi bukan berarti Mercedes Benz S-Class W140 tak memiliki kekurangan. Ukurannya yang bongsor dan panjang mencapai 5 meter membuatnya kurang lincah dalam bermanuver dipusat kota dengan lalulintas padat.