Tahun 2003, Kangoo mengalami perubahan di bagian depan dan juga interiornya. Sekedar membandingkan dengan mobil van masa kini, Kangoo lebih tinggi dari Toyota Avanza (Kangoo 1.800 mm, sedangkan Avanza 1.685mm). Kabin yang luas membuat penumpang begitu nyaman merentangkan kakinya.
Keamanannya juga juara dengan dual air bags. Pintu sampingnya juga sudah pintu geser (slidedoors) di dua sisi. Pengemudi juga bisa merasakan seperti mengemudi sedan dengan mobil ini. Singkat kata mobil ini adalah MPV ‘rasa’ sedan.
Kecepatan mobil ini mencapai 153 kilometer per jam. Namun, lepas dari berbagai kelebihannya, mesin mobil ini dianggap kelewat tangguh menurut situs Reliabilityindex.com. Ya, memang tidak ada yang sempurna bukan?!
Mobil Van Kangoo ini awalnya dianggap bisa bersaing dengan Toyota Avanza. Namun, sayangnya mobil Eropa memang kurang laku di Indonesia dibanding mobil Jepang. Model Kangoo yang lebih mirip sebagai mobil barang membuat banyak orang Indonesia ragu untuk membeli (plus kelangkaan suku cadang dan bengkel Renault.
Menurut kebanyakan orang Indonesia, Kangoo ini juga ‘nanggung’ bentuknya. Bodi kotak namun kap mesin agak berkelok alias curvy. Maklum, karena kebanyakan orang Indonesia lebih mengutamakan model sementara konsumen Eropa mementingkan fungsi.
Pada 2006, Distributor Renault PT PT Auto Euro Indonesia memberikan bantuan berupa 10 unit Kangoo untuk Palang Merah Indonesia (PMI), yang saat itu masih dipimpin oleh almarhum Mar’ie Muhammad. Mobil-mobil tersebut untuk menunjang kegiatan operasional lembaga nirlaba tersebut di pelosok daerah.
Versi baru Kangoo di Australia
Pada 2010, Renault meluncurkan mobil Van Kangoo untuk pasar Australia. Menurut informasi yang dilansir dari Autorevolution, ada dua tipe Kangoo (dari mesin dan transmisi): turbo diesel 1.500 cc dengan gearbox manual lima tingkat kecepatan dan mesin kapasitas 1.600 cc dengan transmisi empat kecepatan.
Menurut Direktur Pelaksana Renault Australia Justin Hocevar, Kangoo versi baru ini tentunya lebih besar dan lebih ‘cerdas’ dibanding pendahulunya. Kangoo mengutamakan kepraktisan dan kenyamanan serta menyesuaikan dengan kebutuhan para penggunanya.Daya tampungnya lebih besar serta bodinya lebih panjang dari pendahulunya.
Kangoo yang ramah lingkungan
Renault baru-baru ini juga meluncurkan Renault Kangoo dan Master berbahan bakar hidrogen. Tipe baru yang dikenal dengan nama KangooZ.E Hydrogen dan MasterZ.E Hydrogen rencananya akan diluncurkan akhir 2019 dan awal 2020, demikian menurut situs Driving Electric.
Mobil van hydrogen ini ditujukan untuk kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi mobil listrik, demikian menurut pabrikan Perancis tersebut (terutama orang-orang yang kerap melakukan perjalanan jauh).Namun, kemungkinan mobil ini dipasarkan di Inggris agak diragukan (mengingat belum banyak tempat pengisian bahan bakar hydrogen). Pihak Renault akan mengumumkan keputusan soal pemasaran di Inggris sesegera mungkin.
Kangoo versi listrik sudah mulai dikembangkan pada 2011. Renault sebagai produsen otomotif juga menyadari perlunya mobil ramah lingkungan yang cocok untuk masyarakat perkotaan.
Bagaimana Anda tertarik mengoleksi mobil van Eropa ini. Versi keluaran pertama tentu akan lebih menarik, karena tak akan lama lagi segera akan masuk dalam jajaran mobil langka.