Stanza T11, Senjata Nissan Untuk Perang Melawan Toyota Corona dan Honda Accord

Generasi yang lahir tahun 1980an akhir dan awal 1990an dan setelahnya tentu sangat familiar dengan Nissan Grand Livina, Navara atau Serena. Namun, tahukah anda tentang Nissan Stanza T11? Nama yang mungkin terdengar asing ini sejatinya pernah menjadi andalan Nissan untuk bertarung dengan 2 pabrikan Jepang lainnya yang namanya tak bisa disepelekan di industri otomotif kala itu, yaitu Toyota Corona dan Honda Accord.

Stanza T11 hadir sebagai pembaharu,  setelah Nissan (dulunya Datsun) sukses dengan penjualan seri 710 atau yang lebih dikenal dengan nama Datsun Violet alias Datsun 160j. Stanza T11 dirancang sebagai sebuah produk inovatif yang menggunakan penggerak roda dibagian depan, untuk menggantikan Stanza generasi sebelumnya yang menggunakan penggerak roda belakang.

Ciri yang menonjol dari Stanza T11 adalah bentuknya yang kotak, khas mobil keluaran tahun 80an. Bentuk mobil ini pun terlihat lebih kecil jika dibandingkan dengan Sunny dan Sentra Genesis B13 yang satu  kelas dibawah Stanza. Padahal, ukuran lebar mobil tersebut tak jauh berbeda walaupun Stanza T11 memiliki ukuran bodi yang lebih panjang dibandingkan kedua 'saudaranya' itu.

Diciptakan sebagai pesaing bagi Corona dan Accord, tak mengherankan jika Stanza T11 pun dibekali dengan mesin yang sepadan dengan kedua ‘musuhnya’ itu. Mesin Stanza T11 mengusung kapasitan 1600cc dengan konfigurasi silinder SOHC Nissan CA16S karburator. Seri CA pada mesin yang disunggi tersebut menandakan kemutakhiran dibandingkan dengan mesin seri GA yang disematkan pada seri Sunny dan Sentra Genesis.

Berbekal mesin yang lebih ‘canggih’ dari generasi sebelumnya itu, Stanza T11 sanggup menghasilkan tenaga 80Hp pada 5200Rpm dan torsi 123Nm pada 3200Rpm. Transmisi manual dengan 5 percepatan pun dipasangkan untuk menggerakan sistem roda penggerak roda depan.

Meski secara tenaga cukup mumpuni, tetapi ternyata Stanza T11 tak bisa menandingi  pamor Toyota Corona dan Honda Accord di Indonesia. Kedua mobil ini di era 80an dikenal sebagai kendaraan yang cukup mentereng, tetapi berbeda halnya dengan Stanza yang harus berpuas diri sebagai armada taksi sejak pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1982.

Tak seperti Corona dan Accord yang dibekali berbagai faslitas mewah di dalamnya, Stanza T11 yang menjadi armada taksi, tentu tak memiliki fasilitas yang sepadan. Fitur di dalam kabin tak ubahnya seperti kebanyakan taksi yang tak memanjakan penumpangnya, tetapi ‘cukuplah’ memberi kenyamanan. Di luar itu, kiranya Stanza T11 juga sudah cukup memenuhi standard dieranya dengan fitur rem cakram depan, sabuk pengaman depan dan juga tachnometer.

Bluebird adalah salah satu perusahaan taksi yang menggunakan Nissan Stanza T11 ini sebagai armadanya. Meski tak berhasil merebut segmen eksekutif, tetapi Stanza T1 sukses merebut hati kelas bisnis. Populasi mobil ini di Indonesia pada tahun 80an pun cukup tinggi, diperkirakan jumlahnya mencapai 500 unit dengan spesifikasi Jepang (JDM).

Mobil itu pun terus menjadi pilihan armada taksi hingga tahun 1990 saat Nissan Sunny B13 hadir sebagai penggantinya. Sunny B13 sendiri masuk ke Indonesia bersamaan saat ATPM Nissan, Wahana Wirawan berada di bawah Indomobil.

Kini, Stanza T11 tak lagi melenggang di jalanan Nusantara, tetapi keberadaanya masih bisa ditemukan di kalangan pecinta mobil lama, khususnya Nissan.

Dibaca 2477 kali Terakhir diubah pada Selasa, 21 Juli 2020 12:15

Mesin V8 Pada PPMKI Classic Race Cars Display

Pada event Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 31 Maret hingga 10 April 2022, Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) hadir dengan tema Classic Race Cars Display, dangan menampilkan beberapa merek mobil seperti BMW, Fiat, hingga… Baca selengkapnya...