Secara detil, mobil itu laku terjual pada angka 48,4 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 707,9 miliar, merujuk pada kurs pertengahan tahun lalu. Situs Speedweek.com kala itu mengabarkan mobil tersebut laku terjual dalam sebuah lelang yang digelar di RM Sotheby di California, Amerika Serikat. Dibanderol demikian fantastis, apa sebenarnya yang istimewa dari mobil tersebut? Berikut ulasannya.
Ferrari 250 GTO yang dijual di RM Sotheby itu memiliki nomor sasis 3413 GT. Penjualan mobil tersebut turut menyertakan mesin asli, girboks, dan rear axle. Selain itu, Body Seri II pabrikan yang dipasang oleh Carrozzeria Scaglietti pada 1964 juga disertakan.
Lelang terhadap mobil itu memang sudah dibuka dengan harga cukup mahal, mencapai 33 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp 482,7 miliar. Kolektor yang menjual mobil tersebut adalah Greg Whitten, CEO perusahaan software Numerix.
Sebelumnya ia meminang mobil tersebut pada tahun 2000. RM Sotheby pun mengklaim ia termasuk salah seorang kolektor Ferrari terkemuka di dunia. Sementara itu, kolektor Ferrari seri GTO lainnya yang juga dikenal antara lain Ralph Lauren, Lawrence Stroll, dan Rob Walton.
Angka penjualan Ferrari GTO 1962 tersebut mengalahkan rekor penjualan mobil sebelumnya. Meski disebut memecahkan rekor dalam pelelangan publik, tetapi sebenarnya mobil itu pernah ditawar lebih tinggi dalam sebuah lelang privat dalam beberapa bulan sebelum lelang publik dilakukan. Pada Juni 2018, Christian Glasesl, seorang pengemudi race car asal Jerman menjual Ferrari miliknya dengan seri G250 GTO buatan tahun 1963. Mobil yang diketahui memiliki nomor chasis 4153 tersebut terjual 70 juta dollar Amerika.
Sosok yang berhasil meminang mobil super mahal tersebut adalah kolektor dari Jerman sekaligus pendiri WeatherTech, David MacNeil. Nominal yang ia sodorkan tersebut sebagaimana dikutip dari CNBC internasional diyakini sebagai yang termahal untuk meminang sebuah mobil.
Ferrari GTO memang termasuk golongan mobil sangat langka. Mobil tersebut diproduksi dalam jumlah terbatas, hanya 36 unit di dunia. Kendaraan balap satu ini merupakan hasil produksi ketiga dari seluruh unit yang diproduksi tersebut. Namun, tentu tak semua seri tersebut memiliki harga yang bikin geleng-geleng kepala. Khusus Ferrari GTO yang terjual fantastis itu memang begitu istimewa. Bukan saja pada kemulusan bodi dan performa mesinnya, melainkan juga pada sejarah kendaraan tersebut.
Mobil ini sukses menorehkan prestasi hebat dalam balapan. Sebelum terjun di arena balap, mobil ini awalnya digunakan sebagai mobil percobaan Ferrari. Beruntungnya, mobil itu lantas menjuarai Formula 1 pada 1962. Pada tahun yang sama, mobil ini kembali menyabet gelar juara dalam Kejuaraan GT di Italia. Menariknya lagi, mobil tersebut sukses mencapai puncak kelas Targa Florio pada tahun 1963 dan 1964.
Di bawah kepemilikan Whitten, Ferrari GTO 1962 itu ternyata tak lantas berdiam di garasi dan menjadi ‘pusaka’. Mobil itu tetap dibawa berkompetisi. Bukan di ajang balapan tentunya, melainkan di kompetisi di event-event mobil klasik di seluruh dunia selama bertahun-tahun.
Kini, meski usianya sudah separuh baya lebih, tetapi mobil itu tampak memiliki ‘wajah’ yang tetap tampan. Bodinya tampak menawan tanpa ‘luka’ karena memang mobil tersebut tak pernah mengalami kecelakan. Untuk ukuran mobil yang digunakan balap, hal ini terbilang sangat istimewa. Terlebih mengingat biasanya di sirkuit mobil ngepot sana sini adalah hal biasa, karena dipacu dengan kecepatan tinggi dan harus saling balapan antar pembalab.
Khusus untuk seri Ferrari GTO bisa dijual mahal lantaran dinilai sebagai harta paling berharga oleh para kolektor mobil langka. Selain dua Ferrari GTO yang dijual mahal di atas, tipe serupa juga diketahui dilepas oleh pemiliknya dengan harga yang tak kalah bikin mengernyitkan dahi! Sebelumnya telah tercatat sejarah Ferrari GTO yang juga dibanderol mahal. Mobil dengan tipe yang sama dijual di sebuah acara lelang di California dengan harga US$ 38 juta atau sekitar Rp 528 miliar pada 2014.
Di samping faktor sejarah yang menyertainya, tak dipungkiri jika mahalnya harga Ferrari GTO tidak terlepas dari bentuknya yang unik. Mobil memang memiliki desain yang begitu khas di bagian ‘muka’ alias moncongnya. Bentuknya dirancang memiliki lengkungan yang membuat cap mesin itu tampak seksi dan tidak kaku seperti kebanyakan mobil yang lahir sezamannya.
Apalagi mengingat reputasi mobil tersebut yang memang diciptakan bukan sebagai tunggangan kebanyakan orang sebagaimana mobil lain yang diproduksi massal. Hingga kini pun setiap seri Ferrari selalu dibanderol mahal dibandingkan mobil mewah sekelasnya. (y)