Pandangan orang jaman dulu yang melihat pick up sebagai mobil yang sederhana dan apa adanya, mungkin sedikit berbeda dengan anak ‘jaman now’.
Mereka sudah terbiasa melihat Nissan Navara sebagai mobil mewah berjajar dengan beberapa merek lain sekelasnya, seperti Toyota Hilux, Mitsubishi Strada yang jauh dari kesan sebagai mobil barang, meski hadir dengan bak terbuka.
Namun, tahukah Anda jika metamorfosis mobil niaga sederhana menjadi kendaraan bak terbuka yang ‘kekinian’ bergenre off road itu memakan cukup lama?
Sebagai contoh, jauh sebelum Nissan Navara tersedia sebagai mobil bak terbuka pengangkut barang yang dapat menjelajah segala medan dengan tampilan yang trendy dan sporty, ada banyak versi Pick Up yang menjadi pendahulunya.
Pada era tahun 1970-an, Nissan pernah membesut seri pick up yang sangat sederhana, tetapi namanya begitu melegenda. Produk yang diberi nama Datsun Sena ini diklaim sebagai kendaraan niaga dengan harga terrmurah pada jamannya.
Nama Sena yang disandangnya terinspirasi tokoh pewayangan yang termasuk salah satu Ksatria Pandhawa, yaitu Bathara Sena yang terkenal dengan kekuatannya. Istilah Sena juga juga merupakan singkatan dari Serba Guna. Harapannya, Datsun Sena akan menjadi mobil serba guna yang kuat, sama seperti namanya.
Terlepas dari artinya, nama Sena sendiri mencirikan nama yang ‘Indonesia banget’, sesuai dengan cita-cita Pemerintah Indonesia yang pada era tahun 1970-an sedang getol-getolnya membangun sektor industri mobil niaga dalam negeri.
Caranya antar lain dengan menggencarkan larangan impor kendaraan bermotor pada tahun 1973 dan memberikan insentif pajak untuk mobil yang menggunakan komponen dalam negeri yang tinggi.
Menyikapi kebijakan tersebut, PT Indokaya yang membawahi merk Datsun di Indonesia lantas memproduksi Datsun Sena pada tahun 1974.
Mobil ini pun menjadi KBNS (Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana) ketiga setelah Kijang buatan Toyota dan Morina (Mobil Rakyat Indonesia).
Karena dibuat dengan persyaratan yang dicanangkan dalam program KNBS yaitu menggunakan komponen lokal hingga 75 persen, Datsun Sena mendapatkan insentif pajak yang membuat harga jualnya sangat terjangkau.
Produksi dan penjualan Datsun Sena terbilang sukses karena berhasil mencapai angka 250 unit per bulan. Tergolong cukup tinggi untuk kondisi Indonesia pada tahun 1970-an, mengingat kebutuhan mobil belum banyak seperti sekarang ini.
DESAIN DATSUN SENA
Desainnya memang tergolong sederhana. Bagian depan atau mukanya tampak polos dengan lubang ventilasi di bagian tengah, dua lampu utama berukuran besar dan tanpa aksesoris apa pun. Bentuk baknya juga khas mobil barang di zamannya, dengan tonjolan untuk rumah roda di bagian belakang.
Konsep mobil niaga pada Datsun Sena tak berbeda jauh dengan Kijang generasi pertama yang menggunakan mesin import, tetapi bodi dan sasisnya digarap di dalam negeri.
Mesin mobil Datsun Sena sendiri sama dengan mesin Datsun 120Y, yaitu SOHC 8 Valve dengan kapasitas 1200 cc. Mengandalkan transmisi manual 4 percepatan, mobil ini menggunakan rasio gigi yang ukurannya telah disesuaikan dengan perannya sebagai mobil pengangkut barang.
DATSUN SENA BUKAN MOBIL BUATAN INDONESIA
Yang disebut sebagai Datsun Sena identik dengan mobil yang dibuat dan diedarkan di Thailand yaitu Datsun 1200AX yang dirancang pabrikan Nissan sebagai kendaraan utilitas komersial kecil (small commercial utility vehicle).
Nissan memang membuat BTV (Basic Transportation Vehicle) alias Kendaraan Transportasi Dasar untuk dipasarkan di berbagai negara berkembang yang hanya memiliki fasilitas perakitan mobil sederhana, dengan tenaga kerja yang belum terampil. Untuk itu, Nissan kemudian mengadopsi desain C20 Sunny Cab, menjadi Datsun 1200AX.
Mobil tersebut dirancang sebagai kendaraan pengangkut (van) dan dipasarkan dengan beberapa varian seperti minivan, mikrobus dan pickup cabover (atau "flat nose", mengacu pada posisi pengemudi yang berada di atas sumbu roda depan dan mesin).
Siam Motor dari Thailand merupakan perusahaan pertama yang ditunjuk oleh Nissan untuk merakit Datsun 1200AX menggunakan panel bodi, baterai, ban, jok, kaca, dan bagian trim (trim parts) yang diproduksi secara lokal.
Karena dibuat berdasarkan rancang bangun Nissan C20 Sunny Cab, ciri-cirinya tampak mirip dengan mobil tersebut, yaitu pada bagian: sasis, suspensi depan menggunakan per daun melintang, serta akses ke mesin dengan mengangkat kursi depan.
Selain berubah nama menjadi Datsun Sena Di Indonesia, Datsun 1200AX juga dibuat di Portugal dan dijual sebagai Datsun Sado.