TRANSLATE

en English

Volkswagen EA489 Basistransporter Adalah Platform MITRA - Kendaraan Pertama Buatan Indonesia

Negara maju adalah sebutan bagi negara berdaulat yang memiliki kualitas hidup yang tinggi, ekonomi yang maju dan infrastruktur teknologi yang canggih. Salah satu contoh negara maju adalah Jerman yang industri otomotifnya dikenal paling inovatif dan kompetitif, karena total produksinya tercatat tertinggi keempat didunia serta rancangan mobil-mobilnya paling banyak memenangkan penghargaan, seperti Volkswagen Beetle dan Porsche 911 menempati posisi ke-4 dan ke-5 dalam penghargaan Mobil Abad Ini.

Mobil-mobil produksi Volkswagen memang banyak yang dijadikan mobil koleksi dengan berbagai alasan. Salah satunya adalah jumlah unit yang diproduksi, seperti EA489 Basistransporter yang dianggap sebagai Volkswagen paling langka di dunia, karena tidak pernah dijual di pasar negara maju (developed market).

 

 

SEJARAH VOKSWAGEN EA489 BASISTRANSPORTER

Pada akhir tahun 1960-an hingga  awal 1970-an terjadi persaingan ketat diantara pabrik mobil di seluruh dunia, ketika Ford dan General Motor mulai mengembangkan kendaraan basic utility vehicles (BUV) yaitu kendaraan sederhana yang dirancang untuk dipasarkan di negara berkembang.

Meski pada prakteknya, sebagian besar hanya mencapai produksi dan penetrasi pasar yang terbatas, karena kalah bersaing dengan kendaraan bekas pakai buatan negara barat (Western vehicle)  yang terbukti lebih murah. Di kawasan Asia Tenggara, basic utility vehicles disebut sebagai Asian utility vehicles (AUV) .

Akronim ini juga digunakan oleh Institute for Affordable Transportation (IAT), organisasi nirlaba yang berlokasi di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat. IAT mengabdikan diri untuk mengembangkan transportasi berkualitas tinggi dan berbiaya rendah untuk memberikan mobilitas, kebebasan, dan harapan ekonomi bagi orang-orang di daerah pedesaan di negara-negara berkembang.

Tak mau ketinggalan, Volkswagen turut serta mengembangkan kendaraan sejenis. Untuk membuka pasar di Asia Timur dan Afrika yang sangat menjanjikan, Volkswagen kemudian meluncurkan EA489 Basistransporter, berupa  truk berukuran kecil (dimensinya seukuran Volkswagen Polo) yang menggunakan mesin 1600 cc berpendingin udara yang dipasang di depan, yang ditandem dengan penggerak roda depan dan transisi manual 4 percepatan.

Sesuai dengan namanya, platform ini menjadi racikan dasar yang sangat flexibel untuk diaplikasikan menjadi berbagai bentuk kendaraan niaga.

 

PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN VOKSWAGEN EA489 BASISTRANSPORTER

Pada tahun 1976 dan 1978,  kendaraan ini diproduksi secara utuh di Hanover, Jerman sebanyak  2.600 unit dan sebagai platform di Finlandia sebanyak 200 unit, menjadi truk yang disebut Teijo.

vw volkswagen EA489 basistransporter mitra program Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana KBNS indonesia 2

Beberapa unit Teijo selanjutnya dikirim ke Afrika sebagai bantuan luar negeri. Dan sebagian lain menjadi bahan evaluasi untuk di produksi di beberapa negara antara lain:

1.Turki, tetap dengan nama  EA489.

2.Meksiko dengan nama Hormiga (“Semut” dalam bahasa Spanyol).

3.Filipina dengan nama Trakbayan (“Truk Pedesaan” dalam bahasa Filipina) dalam bentuk pickup low-side dan high-side, van, dan jeepney.

Diproduksi oleh pabrik mobil Filipina yang didirikan di Manila pada tahun 1955. yaitu Diesel Motors of Germany (DMG Inc). Sesuai namanya, perusahaan ini adalah kerjasama Filipina dengan perusahaan Jerman yaitu Hanomag dan Henschel & Sohn, namun pada tahun 1958 dilanjutkanoleh Volkswagen AG.

Produksi dan perakitan kendaraan niaga dimulai pada tahun 1958 dan perakitan mobil penumpang pada tahun 1959 dengan merek DMG.

4.Indonesia dengan nama “MITRA”, dalam bentuk yang tidak utuh dan mengandalkan kerjasama dengan perusahaan karoseri untuk memenuhi kebutuhan model kabin belakangnya.

 

MITRA (MINI TRANSPOR RAKYAT) - KENDARAAN PERTAMA BUATAN INDONESIA

vw volkswagen EA489 basistransporter mitra program Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana KBNS indonesia 3

MITRA hadir di Indonesia pada tahun 1974, sebagai upaya Volkswagen untuk memenuhi SK Menteri Perindustrian No 307 tentang Keharusan Menggunakan Komponen Buatan Dalam Negeri dalam Perakitan Kendaraan Bermotor Niaga, yang dikeluarkan pada  2 Agustus 1977. Program ini disebut juga program penanggalan wajib industri otomotif.

Peraturan ini menetapkan bahwa mulai 1 November 1976, komponen dalam negeri yang harus digunakan dalam perakitan adalah cat, ban, dan aki. Satu tahun kemudian, tepatnya 1 November 1977, jumlah komponen dalam negeri yang harus digunakan oleh pabrikan otomotif bertambah dengan produk knalpot, radiator, per (pegas), pelek, jok, bodi, dan kabin. 

Pada tahun yang sama, di Bandung, Jawa Barat, Direktorat Jenderal Industri Logam dan Mesin Departemen Perindustrian menggelar lokakarya dengan tajuk “Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana” yang berhasil merumuskan apa yang dimaksud dengan kendaraan niaga sederhana, yang disingkat KBNS.

Setelah perumusan, yang disebut sebagai KBNS adalah kendaraan bermotor beroda empat yang memiliki beberapa kriteria yaitu:

  • Harga jual serendah mungkin.
  • Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang murah dan mudah.
  • Pemakaian bahan baku yang hemat dan pelumas yang tahan lama.
  • Memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan serta estetika.
  • Sesuai dengan fungsi dan tujuan penggunaannya di Indonesia.

Dengan program ini diharapkan dapat mendorong produksi komponen di dalam negeri agar mampu menghasilkan kendaraan niaga yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan.

KBNS juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama sebagai alat transportasi hasil pertanian dan perkebunan dari desa ke kota. 

Untuk memproduksi MITRA. PT GMM selaku pemegang merek VW di pasar Indonesia kemudian berkolaborasi dengan Perindustrian Angkatan Darat yang berada di bawah naungan Departemen Pertahanan dan Keamanan,  yang sejak tahun 1983 berubah nama menjadi PT Pindad sebagai  anak usaha PT LEN Industri (Persero).

PT GMM mendapatkan bagian untuk memasok mesin, drivetrain, dan bodi. Sedangkan Pindad bertugas menyuplai sasis.

Tampilan MITRA memang berbeda dengan Volkswagen EA489 Basistransporter, karena bagian depannya dilengkapi dengan kisi-kisi dari Volkswagen Type 2 (T2b).

Sedangkan mesinnya sama dengan Volkswagen EA489 Basistransporter yaitu jenis boxer 4 silinder berkapasitas 1600cc dengan konfigurasi OHV Pushrod, menjadikan MITRA sebagai KBNS dengan volume mesin terbesar saat itu. 

Dari dapur pacu tersebut, MITRA mendapatkan pasokan tenaga sebesar 45 Tk dan torsi maksimal 98 Nm. Konon kabarnya dapat mengangkut beban hingga 1 ton, walaupun dengan konstruksi body on frame. Cukup mumpuni, sehingga sebagian besar MITRA digunakan oleh badan pemerintah, salah satunya dipakai sebagai kendaraan operasional Pemilu 1977.

Namun sangat disayangkan, total produksi MITRA kurang dari 900 unit, karena pada 1979 produksinya dihentikan oleh PT GMM yang dinyatakan pailit.

MOBIL BENUA AUSTRALIA

Holden Statesman HQ dan HJ, Mobil Sedan Mewah Era-70an

Bicara soal mobil sedan mewah klasik, Holden tak bisa ditinggalkan. Mobil ini sempat meramaikan pasar sedan di Indonesia pada dekade tahun 1970an. Varian yang paling terkenal pada masa itu adalah Holden Statesman. Dimensi bodinya terbilang besar dan panjang yang menandai mobil ini masuk kelas mobil… Baca selengkapnya...

Holden Gemini Generasi Pertama (Bagian III) - Seri TD (1978–1979)

Holden Gemini Seri TD diperkenalkan pertama kali pada bulan April tahun 1978. Tampilannya sedikit berbeda dengan seri TC berkat pembaharuan pada beberapa komponen. Seperti penggunaan grille model baru yang terbuat dari baja tahan karat, lampu depan persegi panjang (walaupun masih tersedia lampu… Baca selengkapnya...

Holden Gemini Generasi Pertama (Bagian IV) - Seri TE (1979-1982)

TE adalah seri Holden Gemini yang paling populer hingga terjual lebih dari 70.000 unit. Diperkenalkan pertama kali pada bulan Oktober 1979, sebagai sedan, dengan eksterior bagian depan dan belakang yang berbeda dengan seri sebelumnya. Baca selengkapnya...