Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Coca Cola yang nantinya disebut sebagai "coke" saja, berkembang pesat dan didistribusikan hampir diseluruh belahan dunia. Di Indonesia, Coca Cola hadir sejak tahun 1927 ketika Netherland Indische Mineral Water Fabrieck membotolkan untuk pertama kalinya di Batavia (Jakarta).
Bukan saja rasanya, sejak diperkenalkan pertama kali hingga saat ini, desain botol minuman Coca Cola selalu menarik perhatian. Botol pertama yang dibuat pada tahun 1899, dibuat dari kaca berbentuk bening. Dilengkapi dengan tutup dari karet dengan kawat yang tersambung pada bagian dalamnya.
Pada tahun 1906, warna botolnya berubah menjadi coklat dengan dengan label merk berukuran besar yang dicetak menonjol pada bagian bawah botolnya.
Botol Coca Cola kembali berubah kembali menjadi bening pada tahun 1915. Tapi yang membedakannya adalah bentuk botolnya yang mengembang pada bagian pinggang. Tujuannya agar mudah dikenali serta mencegah pemalsuan.
Desain botol inilah yang menginspirasi para desainer untuk menciptakan berbagai produk lain, bahkan yang tidak berhubungan dengan minuman.
Salah satu contohnya adalah desain mobil. Gaya ini memang banyak diterapkan pada mobil tahun 60an dan 70an, dimana jika dilihat dari samping dengan mengabaikan atap, postur bodinya terlihat seperti botol Coca Cola yang dibelah dua memanjang.
Toyota Corolla KE20 adalah salah satunya. Mobil yang di Indonesia umum disebut sebagai Corolla 73 ini, pada tahun 1974 dinobatkan sebagai sedan terlaris didunia, salah satunya karena faktor desain tersebut.
Faktor lain adalah pemakaian bahan bakarnya dianggap irit, cocok untuk mengatasi krisis minyak yang pada masa itu melanda negara-negara barat
Dua faktor itulah yang membuat Toyota Corolla KE20 sangat populer dan dijual dihampir semua negara termasuk Indonesia.
TOYOTA COROLLA KE20 DI INDONESIA
Di Indonesia, Toyota Corolla KE20 mulai dirakit pada tahun 1972 oleh PT Toyota Astra Motor yang saat itu baru berdiri. Secara umum Toyota Corolla KE20 dijual dalam beberapa pilihan bodi. Yang pertama dan yang paling populer adalah sedan 4 pintu. Ciri khasnya ada pada lubang ventilasi pada pillar C berbentuk jajaran genjang. Kemudian ada varian sedan 2 pintu dengan kode bodi KE20 dengan ciri khas pintu depan lebih panjang sekitar 10.
Terakhir ada coupe dengan kode bodi KE25. Yang membedakannya dengan versi 4 pintu adalah posisi ventilasi pada pillar C dipindahkan keatas fender belakang karena digunakan untuk lubang pengisian bensin. Pillar C-nya juga lebih landai dibandingkan dengan versi sedan 2 pintu. Varian coupe ini mendapat julukan Corolla Manggo.
MESIN COROLLA KE20
Corolla KE20 menggunakan mesin seri 3K, yang kapasitasnya lebih besar 100cc dibandingkan dengan mesin generasi sebelumnya. Mesin ini pula yang nantinya digunakan pada Toyota Kijang generasi pertama.
Seri 3K adalah mesin 4 silinder OHV berkapasitsas 1200cc, dengan pasokan bahan bakar dari sebuah karburator Keihin yang sanggup menghasilkan tenaga sebesar 73Hp pada 6000Rpm serta torsi 93Nm pada 3800Rpm.
TRANSMISI DAN SUSPENSI COROLLA KE20
Untuk menyalurkan tenaga mesin ke roda belakang, digunakan transmisi manual 4 percepatan. Mesini ini diletakkan pada sasis yang terlihat kecil namun kokoh dan ringan, beratnya hanya 730Kg saja. Sasis model ini ini juga digunakan padaToyota Corolla generasi pertama.
Suspensi depannya menggunakan model macpherson strut namun dengan tambahan swaybar sebagai penyempurnaan dari generasi pertamanya. Sedangkan bagian belakang sendiri masih menganut model per daun dengan solid axle. Bagian remnya sendiri sudah memakai cakram solid dibagian depan sementara bagian belakangnya masih memakai teromol.
FITUR COROLLA KE20
Walaupun diproduksi dengan berbagai model, Toyota Astra Motor hanya memasarkan 1 varian saja di Indonesia yaitu model 4 pintu Deluxe, tanpa diberi emblem apapun.
Walaupun demikian, fiturnya tergolong lengkap untuk mobil sekelas pada masanya, yaitu radio AM/FM dan opsional AC, semua jok menggunakan material vinyl hitam, jok depan sudah reclining.
Kemudian konsol meter yang terletak dibelakang setir, berisi speedometer, odometer, indikator lampu, indikator temperatur, indikator bensin, indikator oli dan pengisian yang dibagi dalam 2 dial lingkaran.
Namun, untuk menghidupkan high beam, choke, dan wiper tuasnya berada disebelah kanan dan kiri 2 dial tadi, bukan pada batang tuas dibelakang setir. Untuk spionnya berjumlah 2 buah, diletakkan dibagian fender depan dengan cover chrome.
SERBA SERBI COROLLA KE20
Berkat ketangguhannya serta didukung oleh fasilitas kredit murah untuk perusahaan pada masa itu, Toyota Corolla KE20 banyak dimanfaatkan sebagai bagian dari armada taksi, antara lain oleh perusahaan President Taxi di Jakarta.
Meski kapasitas mesinnya tergolong kecil, namun tetap dapat digunakan sebagai taxi. Pada saat itu memang belum ada aturan dari Dirjen Perhubungan, yang membatasi kapasitas mesin kendaraan minimal 1.300 cc jika akan digunakan untuk taksi.
Sebagaimana jenis mobil lainnya di Indonesia, selain Corolla 73, Toyota Corolla E30 juga memiliki beberapa julukan lain yaitu:
1.Corolla Betawi, disingkat Corbet
Julukan ini bermula ketika mobil ini laku keras dibeli oleh para Orang Kaya Baru (OKB), yang mendapat uang dari penjualan tanah pada dasawarsa tahun 70an. Saat itu, memang sedang "booming" bisnis lahan untuk pembangunan Kota Jakarta, dimana para pemilik lahan adalah para penduduk asli Jakarta alias Betawi.
Dengan uang hasil penjualan tanah yang cukup besar nilainya pada saat itu, mereka ramai-ramai memesan dan membeli Toyota Corolla KE20. Hingga akhirnya mobil tersebut medapat julukan Corolla Betawi, karena sangat disukai oleh orang Betawi.
2. Corolla Bungkuk
Julukan ini berasal dari bentuk bagasi belakangnya yang menurun kebawah, seperti orang bungkuk, membuat Toyota Corolla KE20 disebut sebagai Corolla Bongkok atau Corolla Bungkuk.