Awalnya FJ55 difokuskan untuk memenuhi permintaan pasar Amerika Utara dan Australia. Akan tetapi pada kenyataannya produk Toyota ini menyebar di seluruh dunia. SUV yang disebut sebagai ‘The Ugly” di beberapa kalangan penggemar off-road di Amerika. Di Indonesia sendiri pun punya julukan FJ Komando atau FJ Buaya.
Land Cruiser FJ55 station wagon menggunakan sasis dengan jarak sumbu roda 2.700 mm dan bodi yang dirancang baru, dan menggantikan van 4 pintu FJ45V dengan jarak sumbu roda 2.650 mm. Meskipun FJ55 diklasifikasikan sebagai van (kendaraan komersial) di Jepang, di luar negeri ia diposisikan sebagai kendaraan penumpang.
Mobil ini memang dapat mengangkut penumpang 7 hingga 9 orang. Namun bangkunya hanya terdapat 2 baris ke belakang.
Mesinnya menggunakan bahan bakar bensin 3,9 liter 6 silinder (Tipe F) yang menghasilkan 125 hp (ditingkatkan menjadi 130 hp pada tahun 1969), dilengkapi dengan transmisi manual 3 kecepatan. Untuk memenuhi standar emisi, FJ55 untuk pasar domestik diganti dengan mesin dari FJ56V pada Januari 1975, yaitu mesin 6 silinder segaris 4.230 cc 135 hp (2F) dan transmisi manual 4 kecepatan.
Sebagai mobil dengan empat pintu untuk keluar masuk penumpang, Land Cruiser FJ55 juga dilengkapi dengan dua macam pintu belakang, yaitu yang berengsel bawah (yang dapat ditarik terbuka ketika jendela kacanya diturunkan) atau pintu ganda yang berayun keluar.
Bila Land Cruiser FJ55 secara khusus didesain untuk pasar di kawasan Australia dan Amerika Utara, maka model FJ56 dibuat khusus untuk pasar mobil Jepang. Mesinnya sendiri sudah menggunakan seri 2F dengan model facelift dan lampu belakang yang panjang vertikal. Kendaraan dengan penggerak 4WD ini dirakit di Toyota City, Jepang. Bagian mesinnya berada di depan dan mempunyai dua pilihan transmisi, yakni 3 atau 4 speed-manual.