Ketua Umum PPMKI, Ronny Arifudin, menuturkan PPMKI memang biasa menggelar long touring dua kali setahun dan short touring enam kali setahun.
Salah satu contoh Long touring adalah reli mobil kuno rute menyeberangi pulau, misalnya dari Jakarta ke Pulau Komodo. Short touring, rutenya itu masih di dalam pulau Jawa, seperti Jakarta-Guci Tegal.
Seperti halnya PPMKI, touring juga menjadi salah satu agenda MCCI untuk memperkuat keakraban. Ketua Umum MCCI Indra Zain mengemukakan komunitasnya yang beranggotakan sekitar 200 orang itu sudah pernah touring Jakarta-Sabang.
Tidak tanggung-tanggung, jarak yang ditempuh sampai 3.750 km. Touring tersebut, menurut Indra, ialah untuk membuktikan bahwa mobil Mercedes-Benz klasik tidak kalah tangguh dengan mobil era milenium.
Berdasarkan pengalaman Indra, ada beberapa jenis Mercy klasik yang ia klaim cocok untuk medan jauh. Salah satu diantaranya adalah Mercy 'Mini' W 114-W 115. Meski usianya sudah puluhan tahun, mercedes klasik tersebut tetap mumpuni untuk perjalanan jauh
MERCY MINI, TERNYATA NYAMAN DIPAKAI SEHARI-HARI
Tak hanya tangguh untuk touring, dengan sedikit sentuhan saja Mercy Mini bisa tampil eksklusif dan bisa dipakai untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Seperti yang dikutip dari jawapos.com, tentang Mercy Mini keluaran 1971 milik Faried Muhammad Yamin yang bukan sekedar mobil pajangan. Walaupun bersusah payah mempertahankan orisinalitasnya, Faried rela menggunakan mobil ini sebagai tunggangan harian.
Berawal dari modal 14 juta untuk membeli seonggok Mercy Mini yang mangkrak sekian tahun hingga kondisi sangat menedihkan. Mesinnya mati total, beberapa partnya hilang entah kemana, berikut bonus karat yang menyelimuti seluruh bodinya.
Kadung sudah cinta pada pandangan pertama, pria yang tinggal di Gading, Pasar Kliwon, Solo ini kemudian melakukan renovasi dengan tetap menjaga orisinalitasnya. Dimulai dari repaint bodi, beli mesin baru kapasitas 2.500cc, dan mengganti instalasi kelistrikan yang tidak berfungsi hinnga mengabiskan dana hingga Rp 35 juta
Setelah selesai menyiram bagian bodi dengan cat orisinal yang didatangkan langsung dari Jerman. Dimulailah pekerjaan yang penuh tantangan yaitu berburu part orisinal. Tak tanggung-tanggung, Faried mengimpor langsung part orisinal dari Jerman. Salah satunya kaca standar Mercy W115. Lanjut dengan part interior yang harganya bikin mulut menganga, seperti speaker orisinal W115 yang bermerek Janssen Triaxial yang harganya antara Rp 10-15 juta.
Untuk menopang kenyamanan suspesi yang menjadi salah satu keunggulan mobil produk Mercedes Benz,. Farid melengkapi Mercy Mini W115 ini dengan velg Intra FHA-H ET30 R14 full aluminium yang dibalut ban GT Radial 205/75.
Kemudian ditambahkan wide strip putih untuk menambah kesan klasiknya. Biar kesan klasik lebih menonjol, tepian ban dijejali wide strip putih.
Meski harus mengeluarkan dana untuk renovasi hingga lebih dari Rp 200 juta, semua seperti terbayar lunas ketika Mercy Mini miliknya berhasil menggondol penghargaan Best Classic Cars pada sebuah ajang kontes di Bandung Jawa Barat. Berikut sederet enghargaan Best Original di berbagai kontes. Luar biasa!
Baca juga; Mobil Mercy Mini, Julukan Untuk Mercedes Benz W114/W115