TRANSLATE

en English

Suzuki GT125 & GT185 Twin, Jawara Ngebut Era 1970-an

Salah satu motor unik yang pernah beredar di Indonesia adalah Suzuki GT125 & GT185 Twin. Jagoan ngebut pada era 1970-an ini tampil nyentrik dengan knalpot double alias ganda. Berikut adalah spesifikasi dan keunikannya.

Suzuki GT125 & GT185 Twin sebenarnya hanya dua dari banyak variasi seri Suzuki GT. Variasi tersebut diantaranya adalah GT125, GT185 dan GT250 untuk versi 2 silinder. Angka yang tertera pada seri tersebut mengacu pada kapasitas atau cc mesin yang diusung, misal GT100, berarti mesinnya 100 cc, dan seterusnya.

Lalu ada pula Suzuki GT dengan 3 silinder, diantaranya adalah GGT380, GT550 dan GT750. Namun, seri Suzuki GT yang pernah dijual di Indonesia hanya ada 4, meliputi GT100, GT125, GT185 dan GT380. Sebenarnya ada pula GT250 dan GT750 yang masuk ke Tanah Air melalui importir tersendiri, dan jumlahnya pun terbatas.

Namun, dari banyak seri yang hadir di Indonesia itu, GT125 dan GT185 termasuk yang banyak dijumpai. Seri GT yang kompak mengusung 2 mesin tak atau 2 silinder itu sama-sama memiliki pendingin udara dengan corong yang mengarah ke sirip blok blok. Kesamaan keduanya juga ditunjukan dengan sama-sama mengusung sistem pelumasan CCI khas motor 2 tak Suzuki.

Untuk tenaga yang dihasilkan, Suzuki GT125 mampu menghasilkan tenaga 16Hp pada 9500 Rpm dan torsi menembus 1,7Nm pada 9000Rpm. Sementara untuk Suzuki GT185 menyunggi mesin berkapasitas 184cc yang bisa memproduksi tenaga hingga 20Hp pada 7500Rpm dan torsi 20,5Nm pada 6500Rpm. Kemampuan ini memungkinkan keduanya menjadi andalan untuk ngebut kala itu. Meski urusan tenaga yang dihasilkan berbeda,  GT 125 dan GT185 sama-sama pula disokong oleh sistem transmisi manual 5 percepatan.

Sementara itu, urusan bentuk, duo GT twin cylinder ini tampil unik dengan dua knalpot yang masing-masing terpasang pada kedua sisinya. Umumnya motor zaman sekarang yang beredar di Indonesia memiliki knalpot di sisi kanan, tetapi kedua motor Suzuki tersebut juga memiliki knalpot di sisi kirinya.

Kekhasan lain yang dimilikinya adalah tangki teardrop kecil, lampu sealed beam bulat  juga lampu sein yang juga bulat berwarna oranye. Bokongnya juga tampil nyentrik dengan 2 buah lampu berbentuk seperti 2 buah lingkaran yang digabungkan.

Meski dilihat dari bentuk, keduanya banyak memiliki persamaan, tetapi nyatanya GT125 memiliki tambahan kotak dibagian bawah pada cover tutup aki, sedangkan GT185 tak memiliki tambahan tersebut. Perbedaaanya lagi adalah shockbreaker, speedometer, sampai lampu-lampu pada GT185 berukuran lebih besar daripada Suzuki GT125. Hal ini bisa dipahami mengngat ukuran mesin GT185 yang lebih besar. Namun, ada satu yang membuat GT185 benar-benar mutakhir di zamannya dan tidak dijumpai pada GT125, yaitu double starter. GT125 masih mengusung starter engkol sebagaimana khas motor ‘laki’ pada zaman dulu, sedangkan GT185 sudah berani mengusung starter ‘tinggal’ pencet.

Lebih dari 4 dekade, kini populasi GT125 dan GT185 sudah mulai punah. Generasi yang lahir tahun 1990-an saja bahkan jarang yang melihat keberadaan motor ini secara langsung. Kini, motor ini hanya bisa dijumpai di kalangan para pecinta motor klasik, mengingat motor 2 tak sudah dilarang digunakan di banyak ruas jalanan kota di Indonesia. Alasannya, mesin 2 tak memilik tingkat polusi udara yang lebih buruk dibandingkan motor 4 tak. Lagi pula, motor ini juga lebih boros bahan bakar dibandingkan dengan motor 4 tak, karena menggunakan oli samping.

MOBIL RETRO KLASIK DIJUAL

MOBIL NEGARA EROPA

Simca 1000 / Mille, Mobil Italia Hasil Produksi Perancis

Selain Peugeot, Citroen dan Renault, masih ada lagi satu merk mobil asal Perancis yang sempat dipasarkan secara remi di Indonesia yaitu Simca, singkatan dari bahasa Prancis: Société Industrielle de Mécanique et Carrosserie Automobile. Simca adalah perusahaan mobil Prancis, yang didirikan pada November 1934 dibawah kendali Fiat. Namun, pada tahun 1970, Simca menjadi anak perusahaan dan merek Chrysler Eropa, mengakhiri kiprahnya sebagai perusahaan independen. Baca selengkapnya...

MOBIL AMERIKA DI INDONESIA

Mengenal Generasi Terakhir Ford D Series di Indonesia

Bicara soal mobil klasik, tidak saja tentang mobil mewah berbentuk kendaraan perang, family car atau berupa sedan mewah di zamannya. Kendaraan pekerja juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam bursa mobil klasik. Para pecintanya di Indonesia juga terus akan memburunya sekedar untuk panjangan atau malah menggunakannya jika memang masih bisa dimanfaatkannya. Salah satu bentuk mobil pekerja itu tak lain adalah truk. Baca selengkapnya...

MOBIL BENUA AUSTRALIA

Holden Statesman HQ dan HJ, Mobil Sedan Mewah Era-70an

Bicara soal mobil sedan mewah klasik, Holden tak bisa ditinggalkan. Mobil ini sempat meramaikan pasar sedan di Indonesia pada dekade tahun 1970an. Varian yang paling terkenal pada masa itu adalah Holden Statesman. Dimensi bodinya terbilang besar dan panjang yang menandai mobil ini masuk kelas mobil sedan mewah. Sebagai kasta terttinggi dilininya, tak mengherankan jika mobil ini pun dilengkapi dengan berbagai fitur dan aksesoris. Baca selengkapnya...

MOBIL BUATAN JEPANG

Daihatsu Charmant, Pelopor "Rebadge" Di Indonesia

Jauh sebelum produk mobil rebadge seperti Xenia-Avanza, Terios-Rush, dan Calya-Agya ada, rupanya Daihatsu dan Toyota pertama kali melakukan terobosan tersebut pada produk Daihatsu Charmant dan Corolla DX. Secara sederhana pengartian istilah rebadge sendiri adalah produk otomotif keluaran dua pabrik yang memiliki model, desain dan teknologi yang sama. Kemunculan keduanya menjadi pelopor jenis rebadge pertama di Tanah Air yang ikut menyemarakan jajaran produk sedan kompak di eranya. Baca selengkapnya...

CARI ARTIKEL MOBIL RETRO KLASIK LAINNYA.....