Yamaha sendiri memiliki banyak seri yang cukup menggebrak pasaran. Sebut saja Jupiter yang sempat dipasar kelas motor bebek. Lalu ada Mio yang menjadi ‘bibit’ menjamurnya motor matik. Belakangan dari lini yang sama Yamaha berhasil menggenjot pasaran berkat N-Max. Di segmen motor sport alias motor ‘laki’, Yamaha cukup berpengaruh di pasaran berkat kehadiran Vixion hingga seri YZF-R.
Namun, jauh sebelum kemunculan motor tersebut, Yamaha sendiri sebenarnya sudah pernah meraih tenar di segmen motor ‘laki’ pada tahun 1970an berkat L2 Series.
Anda yang lahir setelah tahun ’70-an tentu tak akan mendapati ‘gempita’ L2 Series di zamannya, tetapi Anda pasti sudah tak asing lagi dengan model motor klasik satu itu. Bentuknya memang khas dari bagian lampu depan yang bulat, stang yang pendek, tangki bensin yang tak tambun hingga jok yang ramping lurus ke belakang dengan lengkungan di ‘bokongnya’.
L2 Series adalah motor sport Yahama yang pertama kali dirakit di Indonesia. Pada zamannya, L2 Series dikeluarkan sebagai amunisi untuk melawan Honda 90Z yang mengusung mesin 4 langkah da Suzuki A100 yang menyunggi mesin 2 langkah. Yamaha L2 Series sendiri memiliki mesin 1 dengan silinder 1 yang ‘rebahan’. Mesinnya menggunakan teknologi pelumasan yang disebut Yamaha Autolube.
Mengusung mesin berkapasitas 100cc, L2 Series sanggup mengeluarkan tenaga hingag 9Hp dengan rasio kompressi 6,5:1. Motor berbobot 86,5 kg ini terbilang irit bahan bakar meski menyandang gelar sebagai sport motor. Transmisi motor ini menggunakan sistem 3 percepatan sebagaimana motor bebek di zamannya.
Muncul pertama pada 1974, Yamaha L2 kemudian mendapatkan pembaharuan pada tahun 1980 dengan nama L2G. Seperti sang kakak, seri ini juga masih mengusung model tangki model teardrop. Tangkinya berukuran lebih kecil dibandingkan L2. Setahun pasca L2G melenggang, Yamaha kembali mengeluarkan seri terbaru di lini sport motornya itu.
Keluaran anyar itu diberi nama Yamaha L2 Super. Dibandingkan kedua kakaknya, L2 Super memiliki bentukan yang lebih kotak. Model ini mengikuti bentuk desain di era-80an yang memiliki tangki teardrop mengotak, tutup tangki kotak dan lampu depan belakang juga sein yang kotak. Terobosan baru yang disematkan pada seri ini adalah behel belakang untuk memudahkan pengendara melakukan standar tengah.
Dirancang sebagai motor ekonomis, Yamaha L2 Series tak dilengkapi dengan banyak fitur yang ‘membuat nyaman’ penggunanya. Namun, fitur yang disematkan cukuplah untuk memberi kemudahan bagi pengendara, seperti petunjuk kecepatan, odometer dan lampu indikator beam, sein dan juga penanda gigi netral.
Motor yang menggunakan teromol depan dan belakang untuk pengereman ini, memiliki velg jari berukuran 18 inci. Seperti motor sport di eranya, untuk memantik mesin, L2 Series mengandalkan starter kick. Untuk aksesoris, motor ini dilengkapi dengan reflektor mata kucing di dekat shockbreaker depan, spakbor karet atau yang biasa disebut kepet dan behel belakang untuk L2 Super.