Berawal Dari Suzuki TRS, Kini Mengoleksi 25 Unit Motor 2 Tak Aneka Jenis

Tertarik dengan motor dua tak, ia membeli motor 2 tak merk Suzuki TRS besutan tahun 1991 pada 2011 yang lalu. Beberapa saat kemudian menambah lagi dengan Suzuki A 4 produksi tahun 1972. Setelah itu Sida Indaryanto alias Bolong tertarik juga dengan Suzuki A 100, yang banyak digunakan oleh teman-temannya. Sejak itulah ia jadi keblabasan beli motor lawas yang menggunakan mesin 2 tak hingga berjumlah 25 unit.  

Menurut suami dari Ning Haryuni ini, Suzuki A 4 produksi tahun 1972 adalah motor yang dibeli dengan harga paling tinggi di antara koleksinya yaitu Rp1,5 juta. 

Motor lama dengan mesin 2 tak memang jenis motor yang menarik perhatiannya, dibandingkan dengan motor varian lain dengan model baru. Menurut pegawai Bagian Umum Lapas Kelas II A Sidoarjo ini, motor 2 tak punya  beberapa kelebihan antara lain tarikan yang yahud dan perawatan yang gampang.

Dirumahnya  yang beralamat di Jalan Teuku Umar Gg II Sidoarjo, Bolong menyimpan 25 unit motornya di dua lokasi yang berbeda. Sebagian diletakkan disebelah kanan halaman yang luas, sisanya di sebuah gudang yang berada disebelah bangunan utama.

Menurut pegawai Bagian Umum Lapas Kelas II A Sidoarjo ini, dari semua koleksinya, Suzuki A 2 produksi tahun 1968 adalah kesayangannya. Bagaimana tidak, motor dengan cat yang masih orisinil ini telah diajak berkeliling Jawa Timur. Termasuk beberapa kali menyusuri medan yang berat yaitu naik ke gunung Bromo, juga ke Sendang Biru Malang lewat Balekambang.

Ia pun mengisahkan bagaimana tenaga dari motor Suzuki A 2 dengan enteng melahap jalan di Jurang Mayit menuju Pantai Balekambang, yang terkenal dengan tanjakannya yang sangat curam pada saat touring.

Hal tersebut dilakukannya bersama dengan rekan sesama pecinta motor lawas, yang setiap Sabtu malam rutin berkumpul di kompleks GOR Sidoarjo.

Walaupun punya banyak kesibukan sebagai ASN dengan golongan III B, memiliki koleksi 25 motor lawas tak membuat Bolong lantas kehabisan waktu merawatnya. Menurutnya, mesin motor koleksinya tetap mudah dihidupkan meski dibiarkan berbulan-bulan. Caranya cukup mudah, hanya dengan membuka karburator, kemudian menyemprotnya menggunakan bensin, pasti mesin langsung bisa dihidupkan. 

Kendala mengkoleksi motor lawas adalah pada ketesediaan suku cadangnya, yang tidak bisa selalu didapatkan di toko sekitar Sidarjo, saat motornya rewel. Solusinya adalah membeli lewat online dari kota lain, atau mencari informasi dari anggota komunitasnya.

Tak puas dengan Suzuki TRS berikut 25 motor lawasnya, Boros tetap ingin menambah koleksinya. Mau buat museum ya Mas?

Sumber: jawapos,com

Dibaca 1959 kali Terakhir diubah pada Jumat, 10 Jun 2022 19:47

Chevrolet Hengkang dari Indonesia, Bagaimana Nasib Mobilnya?

Ketika sebuah Agen Pemegang Merek (APM) hengkang dari Indonesia, satu hal yang dikhawatirkan adalah ketersediaan onderdilnya. Mengingat spare part mobil sudah menjadi kebutuhan wajib, terutama komponen fast moving yang harus diganti rutin. Chevrolet adalah salah satu merek mobil yang menghentikan… Baca selengkapnya...