Honda CG110 dan CG125, Awet Dan Tahan Lama

Honda memiliki beberapa seri motor komuter di antaranya adalah Honda CG. Seluk beluk motor ini di Indonesia, muncul pada medio 1973 hingga 1982 untuk CG110, sementara CG125 pada 1976 hingga 1982. Produksi motor Honda ini sendiri berada di Jepang. Motor ini bahkan sangat populer di Eropa karena perawatan yang mudah dan murah. Bahkan, hingga tahun 2008 motor seri ini masih diproduksi.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar Eropa, lokasi produksi pun dipindahkan ke Turki. Selain Eropa, motor ini bahkan masih diproduksi di Pakistan dan Brazil hingga saat ini. Varian baru CG150 dan CG bermesin OHC (Honda CB) pun ditambahkan guna memenuhi standar emisi di negara yang bersangkutan.

Honda CG series menggunakan teknologi Over Head Valve (OHV). Ini merupakan sistem yang kem-nya berada di dekat kruk as, sementara push rod digunakan untuk menggerakkan mekanisme katup. Konstruksi dari teknologi ini cukup sederhana dan lebih ringkas. Sekalipun begitu, ketahanan yang dimilikinya bisa dibilang jempolan. Dengan konstruksi mesin yang sederhana, motor ini populer di Eropa dengan sebutan maintenance free.

Honda CG110 menggunakan mesin 1 silinder yang mempunyai kapasitas 108cc OHV dilengkapi dengan pendingin udara. Karburator dipakai untuk menyalurkan bensin pada motor ini. Sementara daya mesin ke rantai disalurkan dengan transmisi manual 4 percepatan plus kopling manual. Sementara itu, pada seri CG125 mesinnya masih sama persis, hanya kapasitasnya saja yang ditambah menjadi 124cc. Seri CG125 dapat meraih tenaga maksimal 11Hp pada 8500Rpm dan torsi 8.8Nm pada 7500Rpm.

Ketika pertama kali dirilis pada 1973, motor Honda CG110 mempunyai ciri khas yaitu kelistrikan 6V. Pengeremannya masih menggunakan rem teromol untuk depan dan belakang. Dan menurut para penggemarnya, ada beberapa kelemahan dan keunggulan Honda CG110,  jika dibandingkan dengan Honda CB100.

Selang beberapa tahun, muncullah CG125 yang sama persis dengan CG110. Sayangnya, CG125 dihentikan penjualannya pada 1982. Sementara CG110 masih berlanjut hingga beberapa tahun setelahnya dan mengalami facelift pada beberapa fitur seperti lampu sein dan spedometer yang berbentuk kotak. Jika dilihat sekilas, CG110 akan mirip dengan Honda GL100.

Menilik bagian luar, hampir tidak dapat ditemukan perbedaan berarti antara Honda CG110 dengan CG125. Hal ini karena dari sisi tampilan memang sangat mirip. Perbedaan yang mungkin cukup tampak adalah bagian kop silinder. Honda CG memiliki jok yang lebih tebal dan lebih panjang bila dibandingkan seri CB.


Secara ringkas, spesifikasi Honda CG110 dan CG125 adalah sebagai berikut:

Jenis : Sepeda motor
Tipe : CG110 dan CG125
Mesin : Single Cyl OHV 109cc, Single Cyl OHV 124cc
Bore x Stroke : 52.0 x 49.5 mm (CG110); 56,5 x 49.5 mm (CG125)
Transmisi : Manual 4 Speed
Sistem Bahan Bakar : Karburator

Sementara itu, Honda CG series memiliki kelebihan pada sisi mesin yang terkenal akan daya tahan dan reliabilitas yang tangguh. Sayangnya mesin OHV pada CG series ini terkenal lebih berisik. Hal ini akan membuat berkendara terasa tidak halus jika dibandingkan dengan motor yang bermesin OHC pada Honda CB. Ditambah lagi penggunaan OHC yang memang belum cukup populer pada masa motor ini dipasarkan.

Hal ini sedikit banyak berpengaruh pada performa pasar yang kurang begitu laris untuk CG series jika dibandingkan dengan Honda CB. Hal ini berakibat pada sedikitnya sparepart untuk Honda CG yang beredar. Bahkan motor Honda CG yang beredar malah ada yang menggunakan mesin OHC dengan mengubah jeroan mesin.

Mesin 14B Masih Jadi Pilihan Tepat Untuk Toyota Land Cruiser BJ40

Jip lansiran Toyota, Land Cruiser seri 40, begitu legendaris sampai-sampai memiliki banyak sekali model dan varian mesin. Salah satunya berkode BJ40. Di antara sekian banyak jenis mesin untuk Toyota Land Cruiser BJ40, mesin 14B masih menjadi favorit. Baca selengkapnya...

Corona, Gagal Dengan Toyopet Berjaya Via Toyota

Toyota Corona adalah nama mobil produk Toyota yang dibuat pertama kali pada tahun 1957. Dalam jajaran produk Toyota, Corona menempati tempat kedua setelah Crown. Namun pada awalnya, Corona yang dipasarkan di pasar domestik Jepang, menggunakan merk Toyopet, bukan Toyota. Baca selengkapnya...

Toyota Land Cruiser BJ40, Besar Tenaganya Tapi Irit Solarnya

Toyota adalah nama produsen Jepang yang sama sekali tak bisa diremehkan keberadaannya. Pabrikan satu ini dikenal piawai meracik berbagai model mobil. Bukan hanya parasnya yang menawan, melainkan juga memiliki ketangguhan. Beberapa diantaranya bahkan dirancang khusus sebagai kendaraan yang sanggup… Baca selengkapnya...

Cara Merawat Kijang Doyok agar Panjang Umur

Kijang Doyok merupakan salah satu varian Kijang lansiran Toyota yang paling legendaris. Namanya abadi bersanding dengan Kijang lawas lainnya seperti Kijang Buaya, Kijang Super, dan Kijang Kapsul. Sebagai mobil retro era 1980-an, cara merawat Kijang Doyok pun tidak sembarangan. Baca selengkapnya...

Berpredikat Mobil Klasik, Kijang Buaya Bekas Masih Diburu

Punya predikat mobil klasik tak membuat Kijang Buaya Bekas kehilangan daya tarik. Menurut informasi, kijang pikap keluaran tahun 1977 ini masih diburu banyak penggemar, mulai dari kolektor hingga mereka yang ingin sekedar bernostalgia. Baca selengkapnya...

Solusi Masalah Stir Keras dan Berat Pada Mitsubishi Lancer SL

Mengingat usia Mitsubishi Lancer SL sudah lebih dari 20 tahun, agar stirnya tetap ringan dan nyaman pada saat digunakan , maka penggunanya wajib memperhatikan kinerja balljoint dan worm stir. Baca selengkapnya...

Kisah Sepasang Mobil Kijang Tua Touring ke Tiga Negara

Mobil retro selalu identik dengan kesan antik dan reyot. Berkat predikat itu, para pemiliknya selalu berhati-hati dengan tidak membawa mobil tua kesayangannya ngebut jauh-jauh. Namun, siapa sangka jika mobil Kijang tua ternyata masih kuat touring menerabas tiga negara. Baca selengkapnya...

Kijang Super, Generasi Emas Kijang Toyota yang Laris Manis

Generasi emas Kijang Toyota merujuk pada generasi ketiga mobil Kijang yang berjulukan Kijang Super atau Kijang Kotak. Varian yang diproduksi pada tahun 1986 ini menandai perubahan strategi pemasaran Kijang dari mobil niaga ke mobil penumpang seutuhnya. Sederet seri Kijang paling laris lahir pada… Baca selengkapnya...

PeReCi, Ajang Guyup Penggemar Mobil Perancis Agar Tetap Eksis

Memelihara mobil langka dan juga klasik pasti punya tantangan tersendiri. Sudah tentu kelangkaan sparepart bakal jadi masalah yang muncul dalam menu. Akan tetapi, semua halangan tersebut tidak bisa menjadi penghalang bagi para pecintanya untuk berpaling. Justru, dari kesulitan yang dihadapi ini… Baca selengkapnya...

Begini Spesifikasi Kijang Doyok, Generasi Penerus Kijang Buaya

Dari empat prinsipal mobil nasional era 70-an, hanya tinggal Toyota yang berhasil bertahan dan berkembang. Hasil dari pengembangannya itu melahirkan Kijang Generasi Kedua atau yang biasa disebut Kijang Doyok sebagai penerus Kijang Buaya. Spesifikasi Kijang Doyok juga tidak sembarangan karena sempat… Baca selengkapnya...