Saat ini, jika bicara mengenai motor trail, pasti terpikir pada Kawasaki KLX150. Padahal jauh sebelumnya, Kawasaki yang saat itu bernama Binter di Indonesia, sebenarnya pernah menjual motor trail dengan nama motor Binter KE125.
Pada masa itu, ada persaingan berat antara Suzuki dan Yamaha di ajang balap motocross. Suzuki dengan TS 100-nya dan sedangkan Yamaha dengan ser DT 100-nya. Kawasaki (Binter) akhirnya ikut bersaing dengan meluncurkan motor trail mereka pada tahun 1981, dengan performa yang lebih hebat dibanding keduanya. Walaupun nantinya tidak pernah bersaing langsung dengan Yamaha dan Suzuki, karena berbeda kapasitas mesinnya.
Berbeda dengan Suzuki TS100 dan Yamaha DT100 yang bermesin 100cc 2 langkah, Binter KE ini memakai mesin 1 silinder berkapasitas 125cc, mesin 2 tak, berpendingin udara.
Dengsn rasio kompresi 7,0:1 ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 13Hp pada 7500Rpm dan torsi 14,7Nm pada 6000Rpm, sangat bertenaga pada jamannya. Untuk menyalurkan tenaga keroda belakang, digunakan transmisi manual 5 percepatan.
Secara desain, Binter KE masih bernuansa motor trail jadul. Yaitu masih memakai shockbreaker belakang model ganda, belum memakai sistem Unitrak khas Kawasaki.
Kaki-kakinya terlihat kokoh dengan suspensi depan yang panjang begitu juga pada swing arm belakang juga lebih panjang dibanding motor lain. Agar makin stabil di medan off road, ban depan memggunakan ukuran 21 inch sementara dibelakang memakai 18 inch.
Bentuk tangki motor ini unik khas motor trail yaitu model volcano yang terlihat seperti gunung. Peletakan knalpotnya juga sudah model undertail.
Populasi motor ini tergolong cukup jarang di Indonesia. Ini dikarenakan motor ini hanya dijual antara 1981 sampai dengan 1982. Motor ini sempat meramaikan berbagai ajang perlombaan motocross nasional.