Isuzu Panther, Raja Yang Tak Lagi Bertahta

Panther yang mendapat julukan "Rajanya Diesel", kini tidak ditawarkan lagi di situs resmi PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Isunya, produksinya memang dihentikan. Menurut Attias Asril, General Manager Marketing PT IAMI, yang dihubungi Kompas.com, Selasa (15/12/2020), Isuzu Panther sejauh ini masih dijual dengan stok cukup walaupun terjadi penurunan akibat pandemi hingga 48%.

Disisi lain, Attias Asril tidak menampik bila ada masalah yang timbul akibat regulasi Euro IV, yang berakibat Isuzu tidak mengembangkan Panther. Karena bila mengikuti regulasi, biaya dan investasinya sangat mahal. Hal tersebut tentu saja akan menpengaruhi harga jual yang tentunya semakin mahal.

Sangat disayangkan mengingat Isuzu Panther sejak generasi pertama dengan kode bodi TBR52, telah memiliki tempat dihati masyarakat.

Isuzu di Indonesia sebelum tahun 1990an lebih banyak menjual truk seperti Isuzu Elf, atau mobil yang direbranding. Apa yang dimaksud dengan rebranding? Rebranding sendiri berasal dari kata Re yang berarti “kembali” dan Branding yang bermakna “penciptaan brand image” secara mendasar menuju kondisi yang lebih baik.

Rebranding merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengubah total atau memperbaharui sebuah brand yang telah ada agar menjadi lebih baik dengan tidak mengabaikan tujuan awal perusahaan, yaitu berorientasi profit. Contohnya adalah Isuzu yang rebranding menjadi Holden atau Chevrolet seperti Gemini dan LUV.

Bagaimana dengan Panther? Lahirnya Panther bukanlah rebranding, namun lebih sebagai upaya Isuzu untuk melawan Toyota Kijang yang cukup sukses, walaupun banyak konsumen yang mengeluhkan penggunaan bahan bakar yang cukup boros. Masalah BBM  itulah yang nantinya ditawarkan.

Bicara tentang konsepnya, sebetulnya tak jauh beda dengan  dengan Kijang, yaitu sebuah kendaraan yang dapat digunakan sebagai mobil barang maupun penumpang, dengan mesin yang tahan dan awet. Idenya dasarnya berasal dari pickup dan minibus Isuzu Hilander di Filipina.

Untuk penggeraknya, menggunakan mesin dengan kode C223 dengan konfigurasi 4 silinder OHV 8 valve berkapasitas 2238cc indirect injection. Mesin tangguh ini mulai diproduksi sejak akhir tahun 1970an, sama dengan yang digunakan pada Chevrolet LUV dan Trooper diesel.

Mesin ini juga mudah dirawat, selama tidak pernah lupa mengganti filter solar, filter udara dan oli berikut filternya dijamin tidak bermasalah. Konsumsi BBM terbilang irit, 1:12 saat lancar dan 1:10 pada saat macet.

Meski banyak yang mengatakan mesin ini kalah performa dengan mesin Panther 2500cc, karena tenaga yang dihasilkan oleh mesin C223 memang hanya 58Hp, namun terbukti lebih kuat, awet dan bebas masalah. Untuk menyalurkan tenaga dari mesin, Isuzu Panther Kotak TBR52 dilengkapi dengan transmisi manual 5 percepatan.

Setelah membahas mesin dan transmisi, kini bicara bodi. Karena lahir saat booming industri karoseri, pilihan bodi untuk Panther ini cukup banyak. Mulai dari versi karoseri pabrikannya yaitu Astra, yang dibagi menjadi 4 varian tergantung kelengkapan fiturnya. Yaitu (dari termurah ke yang paling mahal): tipe Standard, Total Assy atau Deluxe, Royal dan Hi Grade.

Pilihan lain adalah Panther Sparta dan Miyabi yang terlihat gagah, termasuk model yang meniru desain mobil lain seperti Panther model Suzuki Escudo dan Mitsubishi Pajero.

Selain kelebihan dari Isuzu Panther Kotak TBR52, ada beberapa kelemahannya, utamanya pada kaki depannya yang entah mengapa terasa ringkih, sama seperti penerusnya yang bermesin 2500cc.

Untuk bodi, khususnya versi karoseri banyak keluhan tentang ketersediaan part bodinya, mudah karat dan keropos serta terlalu banyak menggunakan dempul. Khusus untuk daya tahan bodi terhadap karat, juga berlaku pada karoseri pabrikan.

Bagaimana dengan keluhan lainnya? Mayoritas pengguna yang mengatakan bahwa knalpot mobil ini sering menyemburkan asap hitam pekat, berisik serta getaran mesin yang tidak bisa diredam dengan baik.

Sumber: otomotif.kompas.com

Toyota Land Cruiser BJ40, Besar Tenaganya Tapi Irit Solarnya

Toyota adalah nama produsen Jepang yang sama sekali tak bisa diremehkan keberadaannya. Pabrikan satu ini dikenal piawai meracik berbagai model mobil. Bukan hanya parasnya yang menawan, melainkan juga memiliki ketangguhan. Beberapa diantaranya bahkan dirancang khusus sebagai kendaraan yang sanggup melibas segala medan. Salah satu dari seri yang dirancang demikian adalah Toyota Land Cruiser FJ40. Baca selengkapnya...

Cara Pasang Turbo Pada Jeep CJ7 Diesel, Agar Powernya Meningkat Namun Tetap Irit

Banyak yang berpedapat bahwa penambahan perangkat turbo pada Jeep CJ7 Diesel bermesin isuzu seri C 240 A tidak dapat bertahan lama karena akan mudah rontok, patah cranksaft, pecah piston, bengkok stang piston dan sebagainya. Menurut pemilik web jeep99.blogspot.com, yang telah memiliki pengalaman memasang turbo pada jeep CJ7 diesel buatan 1982 dengan nomor polisi DD 266 AY, hal tersebut tidak benar. Baca selengkapnya...

Mitsubishi Lancer SL, Memang Layak Dikoleksi!

Mitsubishi Lancer merupakan salah satu sedan keluaran generasi kedua dari keluarga Lancer yang diproduksi pada tahun 1979 hingga 1984. Walaupun spare part mobil Mitsubishi Lancer SL lebih susah didapat dibandingkan dengan mobil keluaran Toyota, keberadaannya disebut-sebut sebagai pesaing utama dari Toyota Corolla DX yang sama-sama digandrungi sebagai sedan favorit drifting kawula muda. Baca selengkapnya...
misbah bengkel service karburator

Misbah, Pakar Karburator Andalan Para Penggemar Mobil Klasik Di Bogor

Karburator adalah salah satu komponen yang terdapat pada mesin bensin, yang berfungsi mencampurkan udara dan bahan bakar dengan perbandingan tertentu, kemudian mengalirkannya kedalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin. Dengan kata lain, karburator inilah yang menyalurkan bensin pada intake manifold dengan volume ideal. Oleh sebab itu, salah satu bagian penting dari sebuah mobil ini harus sering diperhatikan agar tidak bermasalah ketika sedang dikendarai. Baca selengkapnya...

Jalan Berliku Jatayu: Ingin Eksis Namun Ditelan ‘Krisis’

Umumnya motor-motor yang beredar di Indonesia sekarang berkapasitas 100 cc hingga 150 cc saja. Tak mengherankan jika para pabrikan motor di negeri ini, yang sebenarnya merupakan pabrikan Jepang (mayoritas) lebih memilih menghadirkan motor dengan kapasitas kecil. Padahal, dulu sejatinya Indonesia pernah memiliki motor yang besar alias motor gede (Moge). Berbanding terbalik dengan motor buatan Jepang yang kini mendominasi pasaran, Jatayu memiliki jalan yang berliku untuk ‘berdiri’. Keinginannya… Baca selengkapnya...
  • Who Would Have Thought If A Century Ago, This Country Already Had Around 200 Cars of Various Brands

    No one knows that a century ago far away before Indonesia got its independence and The Oath of Youth had not been declared, this country had around 200 brands of car. Well, this is the truth. You have to know that even other countries like Thailand, Malaysia and Singapore didn’t have the numerous amounts of vehicle. Perhaps, this something unbelievable since back then, many people were still under the colonization