TRANSLATE

en English

Merek Mobil Subaru, Mengapa Kurang Populer Di Indonesia?

Ditulis oleh

Baru-baru ini, banyak yang menanyakan merek mobil Subaru buatan mana? Bagi kaum milenial yang tidak mengikuti sejarah mobil, pertanyaan tersebut memanglah wajar, mengingat bahwa merk Subaru sudah lama tidak berjualan mobil di Indonesia. Penyebabnya adalah pelanggaran regulasi tentang kendaraan bemotor.

Padahal pada jaman dulu yaitu sekitar tahun 1970-an,  merek mobil Subaru sudah diperkenalkan di Indonesia. Bahkan beberapa produknya juga telah dirakit di Indonesia. Produk mobil yang pernah dipasarkan antara lain: Subaru Sambar pickup, Rex, Leone 1400 DL dan GSR 1600.

Mobil Subaru yang didatangkan utuh dari jepang tersebut sudah cukup populer di Indonesia, sehingga pada waktu tidak ada yang menanyakan mobil Subaru buatan mana.

Namun, pemerintah pada saat itu punya keinginan untuk mengurangi merk yang penjualannya kurang dari 500 unit pertahun, jadilah Subaru dengan ATPMnya, yaitu P.T. Insan Apollo keluar dari pasar Indonesia bersamaan dengan Simca, Alfa Romeo, Moskvitch dll.

Pada tahun 1999, ketika impor mobil diperbolehkan kembali, Subaru mencoba peruntungannya dengan beberapa model mobil yang menggunakan mesin turbo dan penggerak 4 roda (double gardan).

Sialnya pemerintah mengenakan pajak yang sangat mahal bagi mobil-mobil yang dilengkapi teknologi maju tersebut, padahal dua teknologi tersebut merupakan spesialisasi Subaru. Seluruh jajaran produk Subaru (kecuali Kei-car untuk JDM) memang selalu berpenggerak 4 roda.

Sedangkan berdasakan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2014 telah diatur bahwa (sebagai contoh), Subaru XV (Medium Crossover, 2000 cc, 4x4) termasuk ke dalam kategori kendaraan yang dikenakan pajak 40%, karena memiliki penggerak 4x4.

Bandingkan dengan Honda CRV yang termasuk ke dalam kelas dan cc yang sama, namun  tanpa penggerak 4x4, pajaknya  20%. Kendala yang lain adalah harga jualnya. 

Honda CRV telah dirakit didalam negeri, tentu saja biaya produksinya lebih murah, sehingga harga jualnya bisa diturunkan. Sedangkan mobil produk Subaru harus diimpor utuh karena tidak memiliki fasilitas perakitan di dalam Negeri. Pastinya tidak bisa bersaing dalam hal harga jual produknya bukan?

Subaru mencoba berkilah bahwa mobil-mobil yang dijualnya menggunakan penggerak roda depan. Memang ketika mobil diangkat lalu mesin dihidupkan, hanya roda depan saja yang berputar sehingga petugas pajak menggangap mobil ini 2wd (padahal bukan). Suatu tindakan cukup nekat, demi meraih pangsa pasar lebih luas. 

Ketika hal ini kemudian dipermasalahkan kembali, Subaru dituntut oleh Pengadilan Pajak dan akhirnya ATPM-nya harus ditutup. Dengan demikian,  merk Subaru tidak lagi berjualan di Indonesia untuk kedua kalinya. eksistensinya di Indonesia memudar.

Tidak mengherankan jika masih ada pertanyaan merek mobil Subaru berasal darimana.

MOBIL NEGARA EROPA

MOBIL BENUA AUSTRALIA

Holden Gemini Generasi Pertama (Bagian III) - Seri TD (1978–1979)

Holden Gemini Seri TD diperkenalkan pertama kali pada bulan April tahun 1978. Tampilannya sedikit berbeda dengan seri TC berkat pembaharuan pada beberapa komponen. Seperti penggunaan grille model baru yang terbuat dari baja tahan karat, lampu depan persegi panjang (walaupun masih tersedia lampu… Baca selengkapnya...

Holden Gemini Generasi Pertama (Bagian I) - Seri TX (1975-1977)

TX adalah Generasi Pertama Holden Gemini yang diperkenalkan pertama kali pada bulan Februari 1975 dan dipasarkan di Australasia.Yang dimaksud Australasia adalah kawasan di Oseania yang mencakup Australia, Selandia Baru dan pulau-pulau di sekitarnya di Samudra Pasifik. Baca selengkapnya...

Holden Statesman HQ dan HJ, Mobil Sedan Mewah Era-70an

Bicara soal mobil sedan mewah klasik, Holden tak bisa ditinggalkan. Mobil ini sempat meramaikan pasar sedan di Indonesia pada dekade tahun 1970an. Varian yang paling terkenal pada masa itu adalah Holden Statesman. Dimensi bodinya terbilang besar dan panjang yang menandai mobil ini masuk kelas mobil… Baca selengkapnya...