Ada banyak hal yang harus diperhitungkan dengan matang sebelum melakukan engine swap antara lain:
- Memilih mesin yang sesuai dengan tujuan dan ukuran ruang mesin serta jenis mobilnya, apakah berpenggerak roda depan, belakang atau all wheel drive (AWD).
- Merancang penyangga mesin dan penahan getaran (engine mounting).
- Menyesuaikan gardan
- Merancang kopel yang sesuai.
Hal lain yang tak kalah penting adalah masalah dana. Engine swap tidak murah, karena ada sejumlah pengeluaran yang seringkali diluar perhitungan, seperti:
- Harga mesin yang beragam, mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah
- Biaya jasa, yang tergantung pada tingkat kesulitannya.
- Biaya pembuatan atau modifikasi struktur/peralatan yang dirancang untuk memperkuat posisi atau menopang beban seperti mesin, transmisi, gardan, dan lain sebagainya.
- Pembelian peralatan atau spare part yang dibutuhkan.
- Biaya Legalitas, karena kendaraan yang sudah dilakukan engine swap harus dilaporkan ke kepolisian untuk memperbarui dokumen kepemilikan.
Oleh sebab itu, agar tidak meleset dari tujuan dan menghindari risiko pengeluaran biaya yang tidak perlu, engine swap harus dilakukan oleh bengkel atau mekanik yang berpengalaman.
ENGINE SWAP PADA TOYOTA HARDTOP
Mesin 6 silinder in-line yang berkapasitas 4.230 cc dan masih mengandalkan karburator juga sistim platina kondensor yang dulunya tangguh, seiring berjalannya waktu performanya dianggap kurang mumpuni dan boros bensin.
Itu sebabnya banyak pengguna Toyota Hardtop bensin (FJ40) yang melakukan engine swap dengan mesin diesel. Inspirasinya berasal dari ketangguhan Toyota Land Cruiser dengan kode BJ40 yang dari sejak lahir memang menggunakan mesin diesel.
TOYOTA HARDTOP BJ40
BJ40 adalah bagian dari Toyota Land Cruiser seri 40 yang diproduksi dari tahun 1974 hingga tahun 1984.
Arti dari kode BJ40:
- Huruf “B” adalah symbol mesin Toyota type B, 4 silinder diesel.
- Huruf “J” berasal dari huruf pertama istilah “Jeep”, menunjukkan bahwa produk ini adalah seri kendaraan 4×4 produksi Toyota.
- Sedangkan angka 40, melambangkan ukuran rangka/chassis mobil ini yang menggunakan jenis rangka pendek (short wheelbase).
MESIN TOYOTA BJ40
Ada beberapa jenis mesin yang digunakan pada Toyota Hardtop BJ40 yaitu:
1. Tipe B
Ini adalah mesin diesel yang dikembangkan oleh Toyota, untuk digunakan pada produk awal Hardtop BJ40.
Dirancang dengan konstruksi 4 silinder inline OHV berkapasitas 3000cc, yang tiap silindernya dilengkapi dengan dua buah klep.
Rasio kompresinya 21:1, untuk menghasilkan tenaga maksimal sebesar 80 ps@3600 rpm dan torsi maksimal 191 nm@2200 rpm.
2.Type 2B
Pada tahun 1979, Toyota merilis mesin diesel type 2B, yang merupakan pengembangan dari type B.
Konstruksi tetap masih 4 silinder inline OHV dengan 8 klep, tetapi kapasitasnya diperbesar menjadi 3200 cc sehingga dapat menghasikan tenaga maksimal 98 ps@2200 rpm, dan torsi maksimal 215 nm@2200 rpm
Mesin type 2B ini kemudian digunakan di Toyota Hardtop BJ 40/BJ41 produksi tahun 1979.
3.Type 3B
Toyota terus mengembangkan mesin dieselnya, hingga menciptakan type 3B, yang digunakan pada Toyota Hardtop BJ produksi tahun 1980 hingga 1984.
Konstruksinya tidak berbeda dengan mesin type sebelumnya yaitu 4 silinder inline OHV dengan 8 klep, berkapasitas 3200 cc, namun rasio kompresinya diturunkan menjadi 20:1.
Menurut para teknisi Toyota, penurunan kompresi ini justru menaikkan torsinya menjadi 217 nm yang dapat dicapai pada putaran mesin yang lebih rendah yaitu 2000 rpm.
Bandingkan dengan mesin 2B, untuk mendapatkan torsi 215 nm, putaran mesinnya harus dipacu hingga 2200 rpm
Mesin 3B ini juga lebih mudah distater mesin saat dingin karena telah dilengkapi dengan teknologi “superglow”.
MESIN DIESEL 14B
Oleh karena cukup sulit untuk mendapatkan mesin diesel 3B orisinal BJ40, digunakanlah mesin 14B untuk engine swap Toyota Hardtop FJ40 bensin.
Diproduksi pertama kali pada tahun 1988, 14B adalah mesin diesel injeksi langsung OHV inline-empat delapan katup OHV 3,7 L (3661 cc)[ dengan rasio kompresi 18:1. Outputnya 98 hp (72 kW) pada 3.400 rpm dengan torsi 177 lb-ft (240 N-m) pada 1.800 rpm.
Mesin 14B kemudian secara bersama digunakan oleh beberapa produk mobil Toyota dan Daihatsu, yaitu:
- Toyota Dyna/Toyoace
- Toyota Coaster
- Daihatsu Delta V11-series
Sedangkan pada Land Cruiser, 14B adalah pengganti mesin diesel buatan Mercedes Benz yang digunakan pada model awal Toyota Bandeirante BJ40. Itu sebabnya engine swap dengan mesin 14B dianggap tidak menyalahi pakem atau silsilah.
Di antara sejumlah mesin untuk engine swap Toyota Hardtop di Indonesia, mesin 14B memang menjadi pilihan utama karena sejumlah alasan:
- Mudah didapatkan.
- Harganya cukup terjangkau
- Tangguh dan awet kendati sudah berusia lebih dari 35 tahun.
- Cukup bertenaga, karena dapat menghasilkan horse power 98 hp pada 3.400 rpm dan torsi maksimal 240nm pada 1.800 rpm.
- Irit bahan bakar, berkat fitur injeksi langsung
- Dapat ditambahkan turbocharger injeksi langsung yang dapat meningkatkan tenaganya hingga 130 hp pada 3.400 rpm.