Bandeirante merupakan produk mobil Toyota Brasil yang rilis pada 1959. Ketika seri Toyota Land Cruiser 40 lain tutup masa produksi pada 1984, Toyota Bandeirante justru mendapat banyak pembaruan.
Tidak kurang dari 100 ribu unit telah terjual sampai akhir masa produksinya pada 2001. Selama itu pula, seri Toyota Land Cruiser 40 yang mewarisi tampilan khas jip militer ini mengalami beberapa kali peremajaan mesin. Penempatan mesin 14B pada Toyota Bandeirante berperan melambungkan performanya, tetapi juga awal dari kemandekannya.
Beralih ke Mesin 14B
Dalam bahasa Portugis, Bandeirante memiliki arti “pelopor.” Sekilas produk mobil Toyota Brasil yang pertama ini terlihat identik dengan seri J40 lainnya, kecuali pada bagian mesin. Jeroan Bandeirante masih menggunakan mesin diesel khusus traktor milik Mercedes-Benz alih-alih mesin diesel Toyota.
Pada tahun 1994, Toyota Bandeirante mendapat jantung pacu baru berkode 14B. Mesin 14B pada Toyota Bandeirante terkenal berkat keandalannya menerabas medan ekstrem. Mesin diesel toyota yang awalnya dikembangkan untuk armada truk Dyna Rino ini mampu mengimbangi RPM tinggi seri Toyota Land Cruiser 40.
Tak ketinggalan, aplikasi transmisi manual 5 percepatan pada Bandeirante menasbihkannya menjadi kendaraan off road yang lebih mulus dan senyap. Berkat performanya, Bandeirante dengan cepat menjadi salah satu mobil Toyota Brasil terlaris sepanjang era 1990-an dengan jangkauan pasar ke penjuru Amerika Selatan.
Punya Banyak Masalah
Penerapan mesin 14B pada Toyota Bandeirante bukan tanpa kendala. Mesin diesel Toyota yang satu ini terkenal tangguh, tetapi tidak memenuhi persyaratan emisi negara Brasil pada waktu itu. Celakanya lagi, Bandeirante sempat mengalami masalah kualitas akibat kemunculan pesaing baru seperti Land Rover dan Nissan.
Lonjakan biaya impor suku cadang lantas membuat harga mobil semakin tak terkendali. Akibatnya, penerapan mesin 14B pada Toyota Bandeirante tidak dapat dilanjutkan. Land Cruiser tua yang garang ini akhirnya disuntik mati pada tahun 2001.