Kondisi alam Brasil yang sangat bervariasi, berupa hujan di utara hingga dataran tinggi di selatan, iklim yang berbeda-beda di setiap wilayahnya, membuat penduduk Brasil membutuhkan alat transportasi yang mumpuni.
Oleh sebab itu, Toyota kemudian meracik Bandeirante, Hardtop versi Brasil yang diproduksi dari tahun 1958 hingga 2001.
Dalam bahasa Portugis, Bandeirante memiliki arti “pelopor.” Menggunakan basic Toyota Land Cruiser 40 Series, alih-alih memakai mesin diesel Toyota, model awal Bandeirante justru menggunakan mesin diesel traktor buatan Mercedes Benz. Sedangkan model facelift bermesin diesel Toyota 14B. Keduanya ditandem dengan transmisi manual 4-speed.
Tersedia dalam bentuk Hardtop short dan medium wheelbase, Canvas Top, Pick-up, dan Cabina Dupla atau Pick-up Double Cab, mobil ini menjadi andalan kendaraan militer, kendaraan utilitas untuk petani dan peternak serta kendaraan penumpang untuk keluarga.
KISAH MENARIK TOYOTA BANDEIRANTE
Meski menjadi salah satu varian Toyota Land Cruiser 40 yang jarang terdengar gaungnya, Bandeirante menyimpan sejumlah kisah menarik.
Yang pertama, ketika seri Toyota Land Cruiser 40 lain tutup masa produksi pada 1984, Toyota Bandeirante justru mendapat banyak pembaruan. Hal tersebut semakin melambungkan performanya, sehingga tidak kurang dari 100 ribu unit telah terjual sampai akhir masa produksi pada tahun 2001.
Yang kedua adalah mesin diesel 14B, yang digadang-gadang menjadi mesin paling tangguh dan berperan melambungkan popularitasnya. Menariknya mesin ini pula yang menjadi awal dari kemandekannya.
MESIN 14B TOYOTA BANDAIRANTE
Jantung pacu baru berkode 14B mulai digunakan pada tahun 1994. Dengan mesin baru ini, Toyota Bandeirante menjadi lebih handal saat digunakan untuk menerabas medan ekstrem.
Selain itu, 14B yang awalnya dikembangkan untuk armada truk Dyna Rino ini, dapat dipacu dengan RPM tinggi saat Bandeirante membutuhkan power yang lebih besar.
Tak ketinggalan, aplikasi transmisi manual 5 percepatan pada Bandeirante menasbihkannya menjadi kendaraan off road yang bisa melaju dengan mulus dan senyap di jalan bebas hambatan.
Dengan berbagai kelebihan tersebut, Bandeirante dengan cepat menjadi salah satu mobil terlaris sepanjang era 1990-an, dengan jangkauan pasar ke seluruh penjuru Amerika Selatan.
PROBLEM EMISI
Penerapan mesin 14B pada Toyota Bandeirante bukan tanpa kendala. Meski mesin diesel Toyota yang satu ini terkenal tangguh, tetapi tidak memenuhi persyaratan emisi negara Brasil pada waktu itu.
Celakanya lagi, Bandeirante sempat mengalami masalah popularitas akibat kemunculan pesaing baru seperti Land Rover dan Nissan.
Ditambah lagi dengan lonjakan biaya impor suku cadang yang membuat harga mobil semakin tak terkendali.
Akibatnya, produksi Toyota Bandeirante yang menerapkan mesin 14B tidak dapat dilanjutkan dan akhirnya disuntik mati pada tahun 2001.