Salah satu produk yang terkenal adalah Citroën 2CV, sebuah mobil yang menggunakan mesin depan dan berpenggerak roda depan. Diperkenalkan pertama kali di Paris Mondial de l'Automobile 1948 dan diproduksi dari tahun 1948–1990.
Idenya berasal dari Wakil Presiden Citroën Pierre Boulanger, untuk membantu petani Perancis yang sebagian besar masih menggunakan kuda dan gerobak pada era tahun 1930-an. 2CV disebut memiliki kombinasi antara teknik inovatif dan utilitarian, berupa bodywork logam sederhana yang awalnya dibuat bergelombang untuk menambah kekuatan tanpa menambahkan bobot.
Diproduksi di Prancis antara tahun 1948 dan 1988 (dan di Portugal dari tahun 1988 hingga 1990), lebih dari 3,8 juta 2CV diproduksi, bersama dengan lebih dari 1,2 juta van pengiriman berbasis 2CV yang dikenal sebagai fourgonnette. 2CV ini terus dikembangkan oleh Citroen untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan. Salah satu hasil pengembangan dari Citroen 2CV ini adalah Citroën FAF.
Asal usul Citroën FAF adalah Baby-Brousse 1963 yang dibangun secara pribadi dari Pantai Gading, dan banyak turunannya. Termasuk La Dalat (Vietnam), Pony (Yunani), Jyane-Mehari (Iran), dan Yagan (Chili).
Mirip dengan Citroën Méhari berbodi logam, Baby-Brousse sukses dengan lebih dari 31.000 unit yang dibuat dari tahun 1963 hingga 1987. Seluruh bodi terbuat dari lembaran logam yang dilipat dengan bagian lainnya dibaut bersama tanpa pengelasan.
Baby-Brousse awalnya dirancang pada tahun 1963 oleh dua orang Prancis, Letoquin dan Lechanteurin, pemilik Les Ateliers et Forges de l'Ebrié, sebuah perusahaan di Abidjan, ibu kota Pantai Gading.
Pada tahun 1969, anak perusahaan Citroën di Vietnam mulai membangun La Dalat, mobil pertama yang diproduksi di Vietnam. Produksi berakhir ketika orang Amerika meninggalkan Saigon pada tahun 1975 di akhir Perang Vietnam. Secara total, 3880 Dalat dibangun.
Pada tahun 1972, perusahaan Yunani Namco memulai produksi Pony, versi paling sukses dari kendaraan utilitas 2CV yang 'disederhanakan' ini, terjual 30.000 unit. Pony juga diekspor, termasuk ke Amerika Serikat. Produksi "jip orang miskin" ini diuntungkan oleh aturan pajak khusus, yang berakhir pada 1983, dua tahun setelah Yunani bergabung dengan Uni Eropa. 67% bagiannya berasal dari Yunani
Upaya untuk memulai produksi di Sri Lanka oleh Dewan Transportasi Ceylon pada awal 1970-an gagal karena sengketa royalti, tetapi prototipenya berhasil ditampilkan pada perayaan Hari Republik pada tahun 1974.
Konsep Baby-Brousse dianggap mendahului nama FAF, sehingga sering dilaporkan secara keliru bahwa beberapa kendaraan Baby-Brousse didasarkan pada FAF. Berbagai bodi mobil kit yang terinspirasi oleh FAF dan Méhari, seperti VanClee Belgia, juga dikembangkan.
Nama FAF merupakan singkatan dari kalimat bahasa Perancis Facile à Fabriquer dan Facile à Financer yang artinya mudah di produksi dan murah. Bentuknya kotak, semua body panel terlihat flat, sangat sederhana, membuat ongkos produksi menjadi murah.
Diproduksi oleh pabrikan Prancis Citroën dari tahun 1977 hingga 1981. Dibuat menggunakan kombinasi komponen impor dan lokal di berbagai negara berkembang. Bodinya terbuat dari panel baja lipat yang mudah diproduksi, memberikan tampilan yang menyerupai versi Méhari yang bertubuh logam.
Panel logam datar dan komponen sederhana dimaksudkan untuk memudahkan produksi, sebagian besar di negara berkembang. Dengan kata lain, mobil ini tergolong Basic Utility Vehicle (BUV) , sama seperti Toyota Kijang dan Datsun Sena, dimana styling tidak penting dan bodi hanya dipakai untuk melindungi bagian dalamnya saja.
Pada awalnya, Citroën FAF ini memiliki bentuk berupa open top dengan atap kanvas. Di Indonesia, Citroën FAF memiliki bentuk berupa minibus dengan 5 buah pintu. Walau begitu, pintu belakang mobil ini sudah menganut model hatchback yang membuka keatas seperti mobil modern.
Sepintas, FAF memiliki bentuk yang mirip dengan Citroën Mehari era 60an. Bedanya dengan Mehari, Citroën FAF memakai bahan baku plat besi untuk bodinya sementara Mehari memakai plastik.
Karena berbasis 2CV, mesin yang digunakan FAF ini juga sama seperti 2CV. Mesin yang digunakan FAF versi Indonesia adalah 2CV6 yang memiliki konfigurasi 2 silinder horisontal seperti motor BMW. Mesin 2 silinder ringkas berkapasitas 602cc ini masih memakai pendingin udara dan sebuah karburator kecil untuk suplai bahan bakarnya.
Mesin 600cc ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 29Hp pada 5750Rpm yang dirasa sudah cukup untuk menggerakkan mobil bergerak roda depan dengan transmisi manual 4 percepatan. Dengan suspensi independen di keempat roda, tergolong nyaman khas Citroen