Jika berminat silahkan menghubungi: Bpk.Warsito 081382569073
KENAPA TOYOTA LAND CRUISER FJ40 IDENTIK DENGAN SEBUTAN HARDTOP?
Sebelum berkembang menjadi mobil SUV premium berukuran besar seperti sekarang ini, Toyota Land Cruiser hadir di Indonesia sebagai mobil model ’jip’, yang kemudian popular dengan nama Toyota Hardtop.
Sebutan Hardtop merujuk pada jenis atap yang digunakan, yang dibuat dari material keras dan solid. Berbeda dengan atap kanvas pada mobil convertible yang dapat diangkat atau dibuka, hardtop dipasang secara permanen pada struktur mobil.
Penggunaan atap hardtop, diyakini lebih unggul dalam hal perlindungan dari hujan, sinar matahari, serta angin. Dan yang paling penting, atap hardtop dapat melindungi penumpang dari risiko cedera pada saat terjadi benturan pada kecelakaan.
Manfaat lain dari atap hardtop juga dapat mengurangi kebisingan dari luar, sehingga penumpang dapat merasakan ketenangan dan kenyamanan yang lebih maksimal.
Hardtop dan Land Cruiser
Di negara asalnya yaitu Jepang, mobil yang diberi nama Land Cruiser ini diciptakan dalam berbagai varian, seperti Hardtop, Canvas Top dengan short dan medium wheelbase, Pick-up dengan short dan long wheelbase, Station Wagon, serta Troopcarrier.
Perkenalan orang Indonesia dengan Land Cruiser untuk pertama kalinya terjadi pada saat satu rombongan pejabat militer dari Indonesia berkunjung Jepang pada tahun 1960.
Mereka langsung terpesona ketika melihat kendaraan yang digunakan oleh militer Jepang pada masa itu yaitu Toyota Land Cruiser seri FJ40.
Pemerintah Indonesia yang pada jaman itu juga sedang mencari kendaraan militer yang mumpuni, kemudian meminta pemerintah jepang untuk mengekspor beberapa unit Toyota Land Cruiser seri FJ40 ke negara kita ini.
Setelah pesanan datang, langsung digunakan sebagai kendaraan operasional Tentara Nasional Indonesia, khususnya Resimen Tjakrabirawa yang bertugas menjaga keamanan Presiden. Sekarang pasukan ini lebih dikenal dengan nama Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Setelah digunakan, pemerintah Indonesia ternyata cocok dengan kemampuan dan kehandalannya dan membutuhkan lebih banyak lagi Toyota Land Cruiser seri FJ40.
Oleh sebab itu,PT Gaya Motor (anak perusahaan PT Astra Internasional Tbk) mulai merakit Toyota FJ40 di Jalan Sulawesi 2, Tanjung Priok pada tahun 1070.
Hanya ada 2 versi yang diproduksi oleh perusahaan ini , yaitu Hardtop tiga pintu dan Canvas Top. Varian yang terakhir ini sebagian besar diproduksi untuk kepentingan militer.
Dari 2 varian tersebut, versi Hardtop tiga pintu terbilang sukses menarik peminat. Berkat varian ini juga masyarakat umum mulai tertarik menggunakannya untuk memenuhi beragam kebutuhan.
Sejak itu masyarakat umum lebih suka menyebutnya dengan nama Toyota Hardtop dibandingkan dengan Toyota Land Cruiser FJ40.
Meski saat ini sebutan hardtop tak lagi digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menyebut mobil geneasi penerus Toyota Land Cruiser, SUV tersebut terus berevolusi sembari mempertahankan DNA pendahulunya yakni sebagai kendaraan tangguh yang andal.
Toyota Hardtop juga masih menjadi incaran para kolektor maupun offroader, hingga digunakan untuk memenuhi kebutuhan kendaraan penarik beban berat karena memiliki torsi yang besar.