Jimny Jangkrik merupakan Jimny generasi pertama yang dirakit oleh Suzuki Indonesia, tetapi bukan yang pertama di dunia. Jimny pertama yang berkode LJ10 merupakan mobil asli Jepang. Artinya, Jimny LJ80 yang lahir pada 1979 di Cakung, Jakarta Timur, adalah keturunan Jimny ke-8.
Sebagai pengembangan dari generasi sebelumnya, spesifikasi Suzuki LJ80 tergolong paling modern di zamannya. Jip retro ini sudah dibekali mesin 4 tak dan sistem gerak 4WD. Produksi Jimny yang berorientasi ekspor lantas melahirkan spesifikasi dan varian Jimny Jangkrik yang lebih beraneka ragam.
Evolusi Spek Jimny Jangkrik
Spesifikasi Suzuki LJ80 sebenarnya merupakan kelanjutan dari varian Jimny yang diimpor dari Jepang. Pada 1978, Suzuki menjual Jimny ke penjuru dunia dalam kondisi CKD atau dalam bentuk pretelan.
Dibandingkam Jimny khusus pasar Jepang, spesifikasi Suzuki LJ80 bisa dibilang selangkah lebih maju. Berbagai jenis Suzuki Jimny Jangkrik yang dirakit di Indonesia kala itu sudah menggunakan mesin Suzuki F8 4 silinder segaris SOHC berkapasitas 800cc. Mesin 4 tak pertama Suzuki ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 41Hp pada 5500Rpm dan torsi 60Nm pada 3500Rpm.
Hard top atau Soft top
Tak banyak yang tahu jika jenis Suzuki Jimny Jangkrik tidak hanya satu buah. Di Indonesia sendiri setidaknya beredar empat jenis spesifikasi dan varian Jimny Jangkrik selama rentang waktu produksinya dari tahun 1979 hingga 1982.
Versi hard top yang berkode LJ80V menjadi salah satu jenis Suzuki Jimny Jangkrik yang paling banyak beredar di pasaran. Disusul versi atap kanvas atau soft top dengan kode LJ80Q. Kemudian ada versi tanpa atap dengan windshield yang bisa dimiringkan. Terakhir, versi pick up menjadi yang paling langka.
Jenis spesifikasi dan varian Jimny Jangkrik sangat menentukan harga jual sebuah unit bekas. Beberapa tahun belakangan, jip retro ini kembali mendulang popularitas berkat trend off road yang kembali bergairah. Sebuah unit Jimny Jangkrik dapat mencapai harga Rp 30-50 jutaan.