Acara tersebut menjadi amat istimewa tatkala Pemda menggandeng PPMKI untuk memadukan nuansa sejarah dan pariwisata Jabar lewat pameran mobil antik. PPMKI merupakan kepanjangan dari Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia. Komunitas mobil klasik yang sudah berusia 40 tahun ini dikenal sebagai komunitas pecinta mobil antik terbesar di Indonesia.
Dalam perkembangannya, PPMKI telah banyak bekerjasama dengan pemerintah daerah di bidang sosial dan pengembangan pariwisata, khususnya di provinsi Jawa Barat. Tokoh pemerintahan yang andil menciptakan kolaborasi yang harmonis ini salah satunya ialah mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang akrab disapa Aher.
Aher nampaknya sudah sejak lama naksir mobil antik. Pada April 2018 silam, Gubernur dua periode itu diarak menggunakan mobil kepresidenan era Soekarno sepulang menerima penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha dari Presiden Joko Widodo. Pada kesempatan itu, Aher menunggang Chevrolet Bel Air Convertible tahun 1955 berwarna kuning cerah dan beratap terbuka.
Sebelumnya, sekitar bulan November 2017, Aher juga pernah mengemudikan sendiri mobil kuno di halaman rumah dinasnya, Gedung Pakuan. Melansir jabarprov.go.id, Kamis (06/06/2019), Aher kedapatan mengendarai sendiri mobil tongkrongan gagah Black Cadillac tahun 1960-an berplat D1. Kebahagiaan terpancar dari raut muka Aher karena ia baru saja bekerjasama dengan PPMKI untuk merilis kampanye pariwisata Jawa Barat.
“Visi kegiatan ini memperkenalkan wisata Jawa Barat dengan beragam budaya serta menjadikan mobil-mobil kuno di indonesia sebagai bagian aset warisan dan saksi bersejarah bangsa Indonesia. Misinya menjadikan mobil-mobil kuno sebagai potensi pariwisata yang ikut memperkenalkan pariwisata dan budaya di Jawa Barat,” kata Aher.
Selain aspek wisata, kampanye pariwisata “Wonderful West Java Indonesia” yang digagas Aher bersama-sama PPMKI juga bertujuan memberikan pembelajaran sejarah. Mereka berharap mobil yang diusung dalam kampanye tersebut dapat menjadi media yang baik untuk pembangkit keingintahuan para generasi muda pecinta otomotif terhadap sejarah bangsa Indonesia.
“Mencintai mobil kuno berarti telah mencintai sejarah. Kemudian saya melihat mobil ini ternyata nyaman luar biasa. Saya kagum karena di tahun 50-an ada mobil yang sudah modern dan sudah ber-AC, matic pula, empuk pula. Sementara saya sebagai generasi muda kan baru merasakan mobil-mobil matic pada tahun 2000an,” ujar Aher seperti dikutip dari rmoljabar.com, Kamis (06/06/2019).
Untuk memenuhi harapan tersebut, PPMKI menyiapkan 135 mobil kuno untuk dilibatkan dalam iring-iringan menuju Gedung Sate. Mobil-mobil tersebut berasal dari berbagai daerah kepengurusan PPMKI seluruh Indonesia, yakni: Bali, Medan, Pekanbaru, Jambi, Muara Bungo, Banjarmasin, Lombok, Surabaya, Yogyakarta, dan Madura. Di samping mendukung kampanye pariwisata Jawa Barat, PPMKI juga bermaksud merayakan HUT Ke-38 dan Munas ke-12 yang kebetulan bertempat di Bandung, Jawa Barat.
“Sebuah kebanggaan bagi kami bisa menjadi tuan rumah Munas ke-12 dan 38th Anniversary PPMKI. Gelaran akbar ini juga dapat meningkatkan pariwisata di Jawa Barat dengan kehadiran ratusan mobil kuno yang menyebar di seputaran Kota Bandung. Tentunya juga bisa menjadi hiburan atau parade tontonan menarik buat masyarakat,” jelas Anton Mulyana, Ketua PPMKI Jawa Barat, seperti dikutip dari otomotifzone.com, Kamis (06/06/2019).
Dibandingkan jumlah mobil gandengan para anggota PPMKI yang datang dari penjuru Indonesia tersebut, mobil-mobil antik yang ikut pameran ternyata lebih banyak lagi. Menyambung rangkaian acara kampanye pariwisata Jawa Barat, PPMKI menyiapkan lebih dari 300 mobil kuno untuk dipamerkan di halaman Gedung Sate.
Selama dua hari, masyarakat dapat dengan mudah menemukan mobil-mobil antik dari berbagai tahun produksi mulai dari tahun 1935 sampai 1970-an. Mobil tertua yang ikut mejeng di halaman Gedung Sate saat itu ialah Citroën Traction Avant buatan Perancis tahun 1935.
Pameran mobil antik di halaman Gedung Sate yang lahir dari kolaborasi PPMKI dan Pemda Jabar merupakan yang pertama kali. Gedung Sate dipilih menjadi lokasi perayaan karena dinilai memiliki nilai historis yang sangat penting. Baik Gedung Sate maupun mobil-mobil kuno, keduanya adalah warisan bersejarah yang patut dikenang dan dihargai.
Gagasan PPMKI memboyong mobil-mobil antik dalam kampanye pariwisata Jawa Barat tidak setengah-setengah. Selain ratusan deret mobil kuno yang memadati venue acara di Gedung Sate, terdapat pula mobil-mobil eks kepresidenan lengkap dengan plat merah RI 1 dan bendera merah putih menancap pada moncongnya. Tak ayal, mobil-mobil bersejarah itu pun langsung menjadi sasaran jepretan kamera para pengunjung.
Kembali melansir jabarprov.go.id, Kamis (06/06/2019), ada dua mobil kepresidenan era Soekarno yang terparkir di depan Gedung Sate kala itu. Salah satunya bermerk Chyrsler Windsor Limousine (1947). Sementara, satunya lagi ialah mobil bersejarah Buick Super (1949) yang pernah digunakan Presiden Soekarno saat berkunjung ke Yogyakarta pada 1949 dan saat Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung.