Kijang Doyok merupakan mobil penumpang pertama yang dirakit di dalam negeri. Seperti halnya sang kakak, varian Kijang dengan nama resmi KF20 ini masih menggunakan mesin milik Toyota Corolla dari Jepang. Sementara, desain karoseri dan interiornya merupakan produksi lokal. Doyok mengaspal perdana pada tahun 1981, sebuah tahun yang menandai persaingan di segmen minivan.
Pilih Pikap atau Minivan
Sepanjang masa kejayaannya, Kijang Generasi Kedua memiliki banyak nama. Selain Doyok yang berasal dari nama tokoh kartun di Harian Pos Kota, mobil yang sempat bersaing dengan Mitsubishi Colt T120 ini juga dikenal dengan sebutan Kijang Petak atau Kijang Kotak. Masyarakat kala itu mengenal Doyok sebagai mobil penumpang pertama yang punya harga terjangkau.
Sebagai Kijang Generasi kedua, Kijang Doyok menawarkan lebih banyak varian dibandingkan pendahulunya yang berjenis pikap. Di samping model kendaraan niaga, varian penerus Kijang Buaya ini juga tersedia dalam model minivan. Spesifikasi Kijang Doyok berbeda-beda tergantung model dan serinya.
Kelebihan dan Kelemahan
Sebagai penerus Kijang Buaya, Kijang Doyok dibekali banyak kelebihan. Mesinnya tidak lagi berkode 3K, melainkan sudah menggunakan Toyota 4K 1300cc. Pada tahun 1985, model minivan Doyok naik kelas lewat sejumlah facelift, perubahan interior, dan peningkatan mesin ke Toyota 5K 1500cc. Sementara, transmisinya tetap menggunakan transmisi manual 4 percepatan.
Meskipun tergolong penyempurnaan dari Buaya, spesifikasi Kijang Doyok masih punya banyak keterbatasan. Tidak seperti mobil-mobil masa kini yang sudah dilengkapi power steering, putaran kemudi Kijang Generasi Kedua ini masih tergolong berat dan menguras energi pengemudi. Oleh karena itu, tidak dianjurkan bagi Anda untuk mengendarainya dalam jarak jauh.
Spesifikasi Kijang Doyok memang masih cukup tertinggal dari sisi keamanan dan kenyamanan. Kendati demikian, kehadiran mobil penumpang pertama ini berperan mendorong kelahiran generasi baru mobil keluarga yang bernama Kijang Super.